TNI sebut Serda RD sempat menolak jadi pelindung Kanjeng Dimas.
Merdeka.com, Malang - Kasus pembunuhan yang dilakukan Kanjeng Dimas menyeret nama oknum TNI, Serka RD. Dilansir dari merdeka.com, Serka RD mengaku dipaksa dan patuh begitu saja lantaran dirinya sebagai santri. Dalam Padepokan, RD bersama 60 orang lainnya diangkat oleh Kanjeng Dimas Taat Pribadi sebagai anggota tim pelindung pesantren.
"Satu orang yang terlibat itu (RD) sebenarnya dipaksa juga untuk sebagai tim. Karena juga tidak tahu apa-apa. Sebagai santri akhirnya harus patuh. Terutama karena diangkat sebagai tim segala itu," kata Marsma TNI RM. Djoko Senoputro, Komandan Lanud (Danlanud) Abdulrachman Saleh Malang, Sabtu (1/10).
RD kini telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan keterlibatan pembunuhan Abdul Gani, yang juga menyeret Kanjeng Dimas. RD berperan sebagai sopir saat membuang jasad korban ke Bendungan Gajah Mungkur Purwodadi, Jawa Tengah.
"Sebenarnya dia juga menolak, tetapi tidak tahu karena terhipnotis atau apa, saya juga tidak tahu itu," tambahnya.
Djoko berjanji akan menindak tegas anak buahnya yang melakukan pelanggaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Djoko pun menyerahkan sepenuhnya kepada Polisi Militer Angkatan Udara.
"Kalau memang ditemukan yang lain akan kami serahkan sesuai ketentuan hukum," tegasnya.