Kepala Bulog Sub Divre Malang menyatakan, ketersediaan komoditas seperti beras, minyak goreng, gula pasir, dan tepung terigu aman.
Merdeka.com, Malang - Stok bahan kebutuhan pokok di Kota Malang aman sampai 6 Bulan ke depan. Karena itu masyarakat tidak panik, apalagi melakukan aksi borong yang justru merugikan banyak pihak.
Kepala Bulog Sub Divre Malang, Fachria Latuconsina menyatakan, ketersediaan komoditas kebutuhan bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu aman. Stock beras di Bulog saat ini 25 ribu ton, minyak goreng sebanyak 4.000 lter, gula pasir sebanyak 60 ton dan tepung terigu sebanyak 1.100 ton.
"Stok masih aman hingga 6 bulan ke depan," tegasnya usai Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Balaikota Malang, Senin (6/5).
Bulog yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan terus memantau kondisi pasar terutama selama Ramadan dan Idul Fitri 1440 H. Tim akan turun ke pasar guna melihat distribusi, harga dan ketersediaan bahan pokok.
Sementara Walikota Malang, Sutiaji meminta masyarakat tidak khawatir yang berlebihan. Stok barang dijamin mencukupi kebutuhan, sehingga tidak perlu melakukan melakukan aksi borong.
"Berbelanja sewajarnya dan secukupnya saja," tegas Sutiaji.
Pemerintah dan TPID Kota Malang berjanji akan menciptakan perasaan aman dan nyaman, agar kondisi dan stabilitas harga tetap terjaga. Upaya yang dilakukan salah satunya dengan operasi pasar, pemantauan harga dan bazar sembako murah.
"Harapan kebutuhan masyarakat terus terpenuhi dan harga bahan pokok tetap terkendali," tegasnya.
Satgas Pangan diminta Sutiaji agar melakukan operasi dan pemantauan para distributor agar tidak terjadi penimbunan. Karena dampaknya harga di pasaran menjadi tinggi akibat kelangkaan produk, dan tentu merugikan masyarakat.
Libatkan PKK Tekan Inflasi
Walikota juga menandatangani kesepakatan kerjasama Pengembangan Perekonomian dan Kegiatan Sosial antara Bank Indonesia dan Tim Penggerak (TP) PKK Kota Malang. Acara dilanjutkan penyerahan secara simbolis Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) kepada Ketua Tim TP PKK Kota Malang, Widawati Sutiaji.
Bentuk kerjasama berupa sosialisasi, pendampingan dan kegiatan sosial yang akan digalakkan oleh ibu-ibu TP PKK Kota Malang. Tujuannya agar TP PKK ikut menjaga inflasi di Kota Malang agar tetap stabil.
"Tujuannya untuk terus menjaga inflasi di Kota Malang agar tetap stabil dan tidak terjadi lonjakan yang signifikan," tambahnya.
Program tersebut sebagai salah satu upaya masyarakat memanfaatkan halaman rumahnya. Sehingga bisa menekan pengeluaran uang belanja.
"Saya berharap, PKK bisa menjadi garda terdepan untuk menekan angka inflasi. Sekaligus, bisa mengukur uang belanja yang tidak lagi fluktuatif," tandas Sutiaji.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Azka Subhan mengungkapkan, pemberian bantuan tersebut untuk memberikan dukungan kepada kader PKK memanfaatkan halaman.
"Mereka bisa menanam beberapa tanaman. Seperti cabai dan bawang putih. Sehingga, bisa memproduksi sendiri untuk menekan angka inflasi," terangnya.
Selain memberikan bantuan sosial, BI juga menjalin kerjasama ekonomi dan sosial untuk membangun Kota Malang. Kerjasama tersebut di antaranya penelitian, pengembangan cluster, pertukaran data dan informasi hingga pemanfaatan pembiayaan untuk pengembangan ekonomi dan sosial.
"Kami siap membantu program pemerintah," tegas Azka.