Terletak di tengah kawasan Perhutani, coban Trisula sodorkan panorama alam pegunungan yang khas.
Merdeka.com, Malang - Desa Ngadas merupakan desa di kawasan kabupaten Malang yang dihuni oleh masyarakat suku Tengger. Topografi desa Ngadas yang berbukit dan berada di atas ketinggian 2200 mdpl, membuatnya memiliki panorama alam yang elok. Desa ini terletak di tengah-tengah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), dan pada tahun 2007 resmi ditetapkan sebagai desa wisata.
Ngadas ditetapkan Pemkab Malang sebagai desa wisata lantaran memiliki ragam potensi wisata alam yang memikat. Salah satunya adalah coban trisula yang elok dengan air terjun tiga tingkatnya.
Coban yang telah resmi menjadi objek wisata ini terletak di kawasan perhutani, tepatnya di Blok Kali Lajing, Seksi Konservasi Wilayah II. Tak heran, jika panorama alam yang disuguhkan sangat kental dengan nuansa pegunungan.
Wisatawan yang berkunjung masih bisa melihat tumbuhan paku-pakuan, palm, lian, epifit, dan tumbuhan liar lainnya di sekitar coban. Tak jarang, coban Trisula menjadi tempat transit para pendaki gunung Bromo maupun Semeru.
Penamaan Trisula sendiri berasal dari bentuk air terjun coban Trisula yang bertingkat tiga. Coban tertinggi atau dikenal dengan coban Atas, merupakan air terjun pertama yang dimuntahkan dari Kali Lajing. Pada tingkat kedua, disebut coban Tengah berasal dari muntahan air coban Atas. Uniknya, di bawah coban Tengah ini terdapat cekungan air menyerupai kolam yang menampung air yang jatuh dari atas. Sementara, pada tingkat tiga ada coban Bawah yang airnya berasal dari muntahan cekungan air coban Tengah.
Sayangnya, tak banyak fasilitas wisata yang terdapat di sekitar coban Trisula. Kendati demikian, objek wisata ini memiliki pos perijinan yang sekaligus berfungsi sebagai tempat parkir, dan fasilitas toilet umum.