Pengunjung objek wisata Gunung Bromo didominasi oleh warga asing dalam sebulan terakhir, tepatnya sejak awal Ramadan.
Merdeka.com, Malang - Pengunjung objek wisata Gunung Bromo didominasi oleh warga asing dalam sebulan terakhir, tepatnya sejak awal Ramadan. Jumlah pengunjung pun dirasakan menurun dibandingkan di hari-hari biasanya.
"Ini tergolong sepi mas, lebih banyak manca negara," kata Ponasri, petugas kebersihan di Penanjakan Gunung Bromo, Senin (11/6).
Ponasri menduga, penyebabnya karena masih dalam suasana bulan Ramadan, sehingga wisatawan lokal mengalami penurunan drastis. Kemungkinan akan kembali ramai saat menjelang Idul Fitri dan sesudahnya.
Masyarakat yang ditinggalkan pembantunya, biasanya memilih berwisata ke hotel atau villa. Gunung Bromo dan sekitarnya menjadi alternatif tujuan untuk berlibur.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Nike, penjaga vila Bromo Adi di Desa Tosari, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Selama Ramadan, tidak banyak tamu yang menginap di vilanya.
"Hanya ada Sabtu atau Minggu saja, kalau hari biasa seminggu bisa 3 sampai 4 hari terisi," jelasnya.
Nike juga menduga karena Ramadan, dan dipastikan setelah Idul Fitri akan kembali ramai. Nike sendiri mengaku hanya menjaga, akan datang ke vilanya setelah dipastikan ada penyewa. Banyak warga yang membantu menjajakan vilanya kepada wisatawan.