Wisata Gunung Bromo di Jawa Timur akan tutup dua hari selama perayaan Hari Raya Nyepi 1940 Tahun Saka.
Merdeka.com, Malang - Wisata Gunung Bromo di Jawa Timur akan tutup dua hari selama perayaan Hari Raya Nyepi 1940 Tahun Saka. Kegiatan pariwisata akan ditutup secara total mulai 17 Maret 2018 pukul 00.00 WIB.
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) telah melakukan koordinasi dengan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Probolinggo dan Sabha Pandhita Paruman Dukun Pandita Kawasan Tengger.
"Total tidak ada kegiatan, selama perayaan Nyepi," kata Humas BB TNBTS Ponco Supriyandogo melalui pesannya, Jumat (16/3).
Ponco menjelaskan BB TNBTS telah mengeluarkan surat pengumuman bernomor PG.01/T.8/BIDTEK/ BIDTEK.1/KSA/2018 tertanggal 7 Maret 2018. Surat yang ditandatangani Kepala BB TNBTS, John Kenedie mengumumkan tentang penutupan dan larangan wisatawan memasuki tempat wisata tersebut.
Kata Ponco, penutupan jalur arah Probolinggo dilakukan di Desa Ngadas, Kecamatan Sukapura, sementara dari arah Pasuruan ditutup di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari.
"Untuk dari arah Malang dan Lumajang ditutup di Jemplang. Kegiatan akan kembali normal pada 19 Maret 2018," katanya.
Selama perayaan Nyepi, umat Hindu akan meniadakan kegiatan dan berada di dalam rumah. Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/ microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta). Pada hari Nyepi suasana seperti mati, tanpa kesibukan aktivitas seperti biasa.
Umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian yang terdiri dari amati geni (tidak menghidupkan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian) dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan). Bagi yang mampu juga melaksanakan tapa, brata, yoga, dan samadhi.