Karateka dari berbagai daerah di Tanah Air ikut ambil bagian dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Karate Malang Open 2019 Piala Wali Kota Malang. Kejuaraan yang digelar Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (Forki) Kota Malang diikuti 1.512 peserta.
Kejuaraan dipusatkan di Gelora Ken Arok (GOR) Kota Malang, Sabtu-Minggu, 23-24 November 2019.
Ketua Umum Forki Kota Malang Nurcholis Sunuyeko mengatakan peserta berasal dari berbagai daerah di antaranya Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatera dan Jawa. Kejuaraan tersebut juga diikuti peserta asal Brunei Darussalam.
"Ini sekaligus untuk menjalin silaturahim antar anak bangsa sebagai bagian NKRI, antar atlet lintas negara, selain sebagai ajang pembinaan," kata Nurcholis Sunuyeko usai pembukaan di Gelora Olah Raga (GOR) Ken Arok Kota Malang, Sabtu (23/11).
Sebanyak 89 kelas yang dipertandingkan dalam Kejurnas tersebut yang terbagi dalam tujuh klasifikasi, yakni usia dini, pra-pemula, pemula, kader, junior, under-21 dan senior.
Nurcholis berharap Kejurnas tersebut akan melahirkan atlet-atlet berprestasi, bukan hanya di tingkat lokal Kota Malang, tetapi tingkat nasional bahkan internasional. Sehingga Kejurnas yang sudah menjadi agenda tahunan terus dilaksanakan sebagai bentuk pembinaan yang efektif.
Nurcholis yang juga Rektor IKIP Budi Utomo (IBU) Malang itu menargetkan atlet binaannya dapat berlaga di ajang lanjutan. Karena bangsa Indonesia tidak lama lagi akan menggelar PON 2020 di Papua dan Porprov Jatim.
Kejurnas tersebut, selain memperebutkan Piala Wali Kota Malang dan uang pembinaan, juga beasiswa kuliah gratis di IKIP Budi Utomo Malang.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Wasto dalam pesannya membuka kejuaraan menyampaikan pengharmatan khusus kepada peserta asal Brunei Darusalam. Karena Kejurnas tersebut bukan hanya even olahraga tetapi juga berdampak bagi promosikan Kota Malang
"Karena even seperti ini memiliki multiple effek cukup tinggi. Ini Kejurnas yang sebagian besar peserta anak-anak, yang pasti diantarkan oleh tim dan keluarganya. Sehingga dampak ikutan cukup signifikan," katanya.
Kata Wasto, jika diikuti banyak peserta lagi dari negara tetangga semakin mempromosikan Kota Malang dan destinasi wisatanya. Namun semua itu tentu tidak meninggalkan fungsinya sebagai ajang pembentukan dan pengkaderan atlet.
"Kejurnas ini dalam rangka pembentukan karakter dan sportivitas, edukasi secara dini agar tumbuh jiwa-jiwa penuh semangat, berjuangan yang gigih dengan dilandasi dengan sportifitas," jelasnya.