Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Barenlitbang) Kota Malang menggelar pra Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan) tematik Lansia. Pra Musrenbang Lansia Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2021 mengambil tema Lanjut Usia Mandiri, Sejahtera dan Bermartabat.
Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, menekankan pentingnya menghimpun berbagai ragam pemikiran dalam merumuskan program kegiatan pembangunan Kota Malang. Salah satu yang menjadi perhatian Kota Malang adalah program-program mengarah kepada ramah Lansia.
"Terlebih angka harapan hidup di Indonesia dari waktu ke waktu makin baik. Di Kota Malang angka harapan hidup ada pada kisaran 72 tahun. Ini artinya kesadaran hidup sehat makin baik. Yang itu maknanya peran dan perhatian Lansia makin diharapkan," kata Sofyan Edi Jarwoko.
Program Lansia yang tepat akan membangun derajat kesehatan. Sehingga aspek kemandirian, kesejahteraan dan bermartabat akan secara otomatis terbangun.
"Potensi pengalaman lansia, itu yang harus dimanfaatkan secara positif dan konstruktif, sehingga dengan pengalaman itu juga yang menyimpan dan menjadi sejuta energi pembangunan kota Malang," urainya.
Secara khusus Sofyan Edi juga menekankan pentingnya pengoptimalan kawasan Ramah Lansia. Di antara parameternya adalah mewadahi secara baik fasilitasi kesehatan lansia, kemandirian, pengkayaan taman-taman Lansia, posyandu Lansia serta aksesibilitas infrastruktur yang memadai dan ramah lansia.
Kepala Barenlitbang Kota Malang, Dwi Rahayu mengatakan pra Musrenbang Lansia merupakan salah satu pra Musrenbang tematik. Tujuannya untuk meraup aspirasi kelompok prioritas dalam pembangunan.
"Ini adalah tahun ke-2 penyelenggaraan pra Musrenbang tematik, yang salah satunya menyasar kelompok Lansia kota Malang. Ini diikuti sekitar 75 peserta," kata Dwi Rahayu, di sela Pra Musrenbang Lansia RKPD 2021 di Hotel Savana Kota Malang, Kamis (21/11).
Kota Malang sendiri mengarah pada pembangunan sebagai kota ramah Lansia, selain juga ramah anak dan disabilitas. Mereka memiliki hak sama mendapatkan fasilitas terbaik dari pemerintah.
Sementara itu, salah satu usulan yang diterima Barenlitbang dalam Pra Musrenbang tersebut adalah pembangunan rumah ramah Lansia. Tiga rumah Lansia dibutuhkan renovasi atau pengembangan agar memenuhi kriteria ramah lansia.
Secara ideal, rumah ramah lansia memiliki fasilitas khusus, terutama nyaman dan aman bagi para Lansia. Indikatornya dapat dilihat dari penggunaan material lantai yang tidak licin, perabotan yang tidak membahayakan.
Tangga rumah juga harus dirancang tidak terlalu tinggi agar dapat digunakan dengan mudah, begitupun dengan fasilitas closed yakni closet duduk, kendati tetap harus disediakan closet jongkok. Termasuk pilihan tempat tidur yang tidak tinggi guna memudahkan naik-turun tempat tidur.