Sebanyak 305 calon jamaah haji (CJH) akan berangkat menuju baitullah pada 24 Juli 2018 bersama calon jamaah haji Kota Malang lainnya. Tahun 2018, berdasarkan data Kemenag jumlah CJH Kota Malang sebanyak 1.352 orang.
Wali Kota Malang (Plt) Sutiaji dalam sambutan berpesan ritual ruhaniyah dan fikriah pada ibadah haji harus membawa perubahan. Tidak hanya perubahan individu (personal), namun juga menuju perubahan yang bersifat dan berdimensi sosial.
"Itu yang dinamakan haji yang membawa barokah, membawa perubahan menuju kebaikan. Mari tebar virus kebaikan," kata Sutiaji.
Sutiaji juga menitipkan 3 pesan sebagai pedoman bagi calon jamaah, yakni hiduplah sesukamu namun ingat sesungguhnya kamu mayit, cintai apa yang kamu cintai sesungguhnya kamu akan berpisah dengan yang kamu cintai, serta kamu beramal silakan, sekecil apa pun akan ditimbang.
Berpedoman ketiga hal tersebut, ibadah haji diharapkan mampu menghapus kesyirikan.
Meski bukan negara teokratis, namun nilai-nilai agama menjadi pilar utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terpotret dari sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa.
"Ibadah haji merupakan instrumen untuk menguatkan visi ketuhanan, sehingga pemerintah berkepentingan hadir dalam prosesi haji karena tujuan mulia tersebut dan diimplementasikan dalam gerakan amar maruf nahi munkar," ujarnya.
Sutiaji juga menitipkan doa untuk Kota Malang dan khususnya untuk generasi muda (anak anak), karena gempuran pergeseran moral (demoralisasi) yang dapat menghancurkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Para Calon Jamaah Haji (CJH) yang tergabung dalam KBIH RSI Aisyiyah menggelar doa persiapan pemberangkatan di Masjid Al-Ikhlas, Jalan Raya Langsep Kota Malang, Minggu (15/7). Selain Walikota, hadir dalam acara tersebut Dewan Pembina Pimpinan Daerah Muhammadiyah Taufik Kusuma, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Malang Abdul Harris serta jajaran pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah.