Pemkot Malang bakal menggandeng para pelaku usaha industri kreatif Kota Malang dalam pembangunan museum tersebut.
Merdeka.com, Malang - Pembangunan Museum Alquran di Kota Malang disebut bakal digarap oleh investor lokal. Dilansir dari Antara, Pemkot Malang bakal menggandeng para pelaku usaha industri kreatif Kota Malang dalam pembangunan museum tersebut.
"Investornya sudah saya tawari dan tertarik, tapi desainnya bagaimana, nanti temen-temen ekonomi kreatif akan memberikan sumbangsih pemikiran kepada Pemerintah Kota Malang," kata Sutiaji.
Dia menjelaskan, rencananya museum ini akan dibangun dengan konsep yang unik dan menarik, untuk menarik wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri ke Kota Malang. Mengingat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan bisa mendatangkan 150.000 wisman ke Kota Malang pada tahun depan.
"Museum Alquran, investornya dari Indonesia. Saya sudah bertemu, tapi belum bisa saya sebutkan," imbuhnya.
Nantinya, pembangunan museum direncanakan akan menggunakan teknologi empat dimensi (4D), seperti yang ada di Dubai, Uni Emirat Arab. Inisiatif mengintegrasikan museum ke Islamic Center Kota Malang karena pengalaman bahwa banyak Islamic Center di daerah lain tidak terlalu diminati atau sepi pengunjung.
Pembangunan Museum Alquran dicantumkan dalam rancangan awal Rencana Jangka Menengah Daerah Kota Malang 2019-2023, di Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang, di Jalan Mayjend Sungkono Kota Malang, dengan luas lahan kurang lebih sebesar 5,65 hektare.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan pihaknya telah menawarkan pembangunan Museum Alquran yang akan terintegrasi dengan Islamic Center kota setempat kepada investor dari dalam negeri. Menurutnya, investor tersebut sudah menyatakan tertarik, namun masih menunggu rampungnya pembahasan desain Museum Al-Quran oleh pelaku usaha ekonomi kreatif.