Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto emperkenalkan diri sebagai cucu dan keturunan kiai.
Merdeka.com, Malang - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sekitar 30 menit berbicara di hadapan para kiai dan ulama se-Jawa Timur. Pria kelahiran Singosari, Kabupaten Malang itu memperkenalkan diri sebagai cucu dan keturunan kiai.
"Rumah saya di Jalan Masjid Singosari, kebetulan kakaknya kakek saya, KH Masykur di Jalan Masjid, pernah jadi menteri tahun 1970-an," kata Hadi di Pondok Pesantren An-Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang, Selasa (30/1).
Dia mengaku tidak asing dengan kehidupan di Malang, kendati sudah meninggalkan kota Apel sejak 1982. Bahkan saat pulang, dirinya masih akrab dengan makanan khas Malang, seperti mendol, menjes, botok dan rujak cingur.
"Baru saat ini bisa bersilaturahmi, agar tidak kepaten obor (putus hubungan). Mungkin di antara para kiai ada yang temannya kakek saya atau mbah-mbah saya," tambahnya.
Hadi menceritakan, sejarah perjuangan bangsa Indonesia tidak lepas dari peran dan kiprah para kiai. Peran itulah yang diambil oleh kakek-kakeknya selama masa perjuangan.
"Kakek saya juga ikut Laskar Sabilillah melawan Belanda saat 10 November diSurabaya. Kemudian bergabung di Batalyon 509 di Situbondo dan akhirnya dimakamkan di Jalan Masjid situ. Kebetulan saya lihat ada bintangnya," katanya.
Para kiai, tegas Hadi, telah meletakkan nilai-nilai dasar untuk dilanjutkan bersama pemerintah. Kiai, ulama dan pemerintah sama-sama memiliki kewajiban mempertahankan NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.
"Saya meminta restu menjalankan amanah saya sebagai panglima TNI. Semoga dengan doa para kiai dan ulama, saya bisa menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya," tegasnya.
Hadi hadir dalam Pertemuan Para Kiai dan Ulama Se-Jawa Timur di Pondok An-Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang. Sebanyak 70 kiai bersilaturahmi dalam pertemuan lesehan yang berlangsung sekitar satu jam.
Tampak hadir KH Anwar Mansyur (Kediri), KH Anwar Iskandar (Kediri), KH Miftahul Ahyar (Surabaya), KH Ahmad Fahrur Rozi (Malang), KH Zainudin (Malang) dan lain-lain.