1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Muslim Tionghoa Malang diminta jaga semangat syiar Laksamana Cheng Ho

Umat muslim Tionghoa yang tergabung dalam PITI Malang Raya diminta terus menjaga semangat syiar Laksamana Cheng Ho.

©2018 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Contributor : Darmadi Sasongko | Senin, 22 Januari 2018 09:01
 
Umat muslim Tionghoa yang tergabung dalam Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Malang Raya diminta terus menjaga semangat syiar Laksamana Cheng Ho. Pesan Cheng Ho yang diwariskan lewat tujuh kali perjalanan keliling dunia, patut menjadi obor semangat yang terus membara.

Pesan tersebut disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PITI Jawa Timur, Haryono Satrio dalam serah terima kepengurusan DPD PITI Malang Raya kepada ketua baru,  Dr. dr. H. Sugiharta Tandya, SpPK. Sebelumnya,  Ketua DPD PITI Malang Raya dijawab oleh Moch Anton,  yang juga Walikota Malang. 

"PITI Malang Raya mampu terus menjaga semangat syiar yang dibawa laksamana Cheng Ho," kata Haryono Satrio di Gedung Hakka Kota Malang, Minggu (21/1). 

Haryono menekankan, bahwa kehadiran PITI harus memberikan manfaat kepada umat manusia. Keberadaannya harus dapat membangun ikatan antar dan inter umat beragama, serta menjunjung NKRI. Sikap menjaga toleransi telah ditunjukkan secara nyata dalam perjalanan ekspedisi Cheng Ho ke kerajaan-kerajaan di seluruh dunia. 

Sementara Wali Kota Malang, Mochammad Anton menekankan, pesan Rasulullah Muhammad Saw agar menuntut ilmu hingga negeri Cina, memberi pesan tersirat bahwa Islam dan negeri Tiongkok telah memiliki hubungan yang sudah lama. Negeri Tiongkok terbukti sebagai negara terbuka dalam sistem diplomasi dan perdagangan. 

"Karenanya keluarga besar PITI Malang Raya tidak menutup diri atau merasa minder. Senantiasa lah membuka diri dan harus membaur dengan membawa semangat ukhuwah Islamiyah,  ukhuwah insaniah dan juga ukhuwah wathoniyah," kata Anton.

Anton mengakui kepercayaan masyarakat kepadanya memegang amanah sebagai walikota juga tidak lepas dari kiprahnya sebagai Ketua PITI. Kontribusi besar PITI dinilai telah mengantarkannya hingga posisinya seperti sekarang ini. 

Namun demikian, Anton menekankan bahwa PITI bukan organisasi politik. Sehingga adanya pesta demokrasi tidak boleh menjadikan cerai berai ummat.
Nilai lebih PITI bidang sosial kemasyarakatan juga menjadi poin penting. Aktivitasnya yang berkolaborasi dengan komunitas HAKKA banyak memberikan manfaat bagi masyarakat.

Ketua DPD PITI Malang Raya,  Tandya, menjadi dokter pertama yang didaulat menjadi ketua PITI. Arema kelahiran 1947 ini berkomitmen menjadikan PITI sebagai wadah menggerakkan ekonomi ummat.
 
(RWP) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Info Kota
  2. Keagamaan
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA