Malang

Merdeka.com, Malang - Pelatih kiper Arema FC, Yanuar 'Begal' Hermansyah mengomentari mengenai ketatnya persaingan dalam memperebutkan posisi penjaga gawang utama timnya. Dilansir dari bola.net, Begal menyatakan bahwa tak ada pemainnya yang mendapat jaminan menjadi pemain inti.

Pada musim ini sendiri, Arema FC memiliki empat penjaga gawang yang mereka daftarkan. Terdapat kiper yang jadi andalan musim lalu yaitu utam Rusdiana serta terdapat juga Kartika Ajie, Joko Ribowo dan Tedi Heri yang baru didatangkan musim ini.

"Saya harap, pemain yang ada saat ini tak berleha-leha. Tak peduli siapa pun, semuanya harus bersaing untuk bisa menempati posisi kiper utama di Arema," ujar Begal.

Begal sendiri menyebut bahwa sejauh ini tim pelatih Arema belum menentukan siapa sosok yang bakal menjadi penjaga gawang utama pada musim kompetisi 2018. Tim pelatih Arema masih ingin memantau terlebih dahulu kondisi terakhir pemain mereka.

"Saat ini, semua kondisi mereka masih rata-rata setara. Kami ingin mereka bersaing, sampai kami punya satu pilihan siapa kiper utama, dan pelapisnya. Namun, harus duperjelas bahwa pelapis ini pun tak kalah dari kiper utama," tutur Begal.

Ketatnya persaingan di posisi penjaga gawang utama Arema FC ini sendiri telah memakan korban. Salah satu penjaga gawang Arema FC, Reky Rahayu memilih untuk hengkang dari Arema karena ingin mendapat peluang bermain lebih banyak

Hengkangnya Reky ini sendiri menjadi kali kedua bagi Arema FC untuk kehilangan kiper. Sebelumnya mereka juga ditinggal Yogi Triana yang memilih untuk kembali memperkuat Persita Tangerang.

Sementara itu, Begal menyebut bahwa dia terkejut dengan keputusan Reky yang hengkang dari Arema. Walau begitu dia mengaku dapat memahami pilihan dari pemain tersebut.

"Persaingan di sini kan ketat sekali. Sementara, keinginannya untuk bermain kan sangat tinggi," tandas Begal.