Milan Petrovic mengaku senang bahwa tak ada seorangpun yang mendekatinya untuk berkomplot dalam mengatur pertandingan.
Merdeka.com, Malang - Pelatih Arema FC Milan Petrovic mengomentari maraknya pembicaraan match fixing pada musim pertamanya di Indonesia saat ini. Dilansir dari Bola.net, Milan mengaku senang bahwa tak ada seorangpun yang mendekatinya untuk berkomplot dalam mengatur pertandingan.
"Saya sama sekali tidak memiliki pengalaman buruk dengan match fixing di Indonesia. Tak ada seorang pun yang mengajak saya berbuat curang seperti ini," ujar Milan Petrovic.
"Mungkin mereka tahu bahwa saya tidak mau hal-hal culas seperti itu. Saya hanya ingin tim saya menang dengan jujur. Sedikit pun, saya tak punya keinginan untuk masuk dalam dunia seperti itu," sambungnya.
Milan pun yakin bahwa selama ini para pemainnya jauh dari perbuatan lancung tersebut. Pasalnya, menurut pelatih asal Serbia ini, para pemainnya selalu menunjukkan tekad dan determinasi untuk meraih kemenangan.
"Saya selalu bersama dengan mereka. Saya lihat, sejak latihan hingga pertandingan, anak-anak saya selalu bermain dengan sepenuh hati. Mereka selalu menunjukkan tekad ingin menang," tuturnya.
Lebih lanjut, Milan menyebut bahwa match fixing tak hanya terjadi di Indonesia. Di seluruh belahan dunia, termasuk di Eropa, praktik lancung pengaturan pertandingan ini terjadi.
"Saya memang tak pernah terlibat atau mengetahui langsung. Namun, saya dapat banyak informasi soal ini," ucapnya.
"Jangan kira juga hal seperti ini hanya terjadi di Indonesia. Ini hanya bagian kecil. Di Italia, salah satu negara raksasa sepak bola, hal macam ini juga marak," sambung pelatih berusia 57 tahun tersebut.
Milan sendiri mengaku tak mudah untuk menghentikan praktik match fixing. Namun, ia meminta agar semua pihak tak lelah dalam berusaha membersihkan sepak bola dari kegiatan culas macam ini.
"Selain itu, jangan lupa juga untuk selalu menyebarkan hal positif di sepak bola. Banyak sisi indah dari sepak bola. Ini yang harus kita sebarkan untuk merawat harapan," tandasnya.