Merdeka.com, Malang - Arema merupakan klub sepak bola kebanggaan Arek Malang. Walau di wilayah Malang raya sendiri masing-masing daerah memiliki klub sepakbola lokal, namun bagi para penggemar sepak bola, Arema tetap merupakan klub nomor satu. Namun walau saat ini merupakan salah satu klub elite di dunia sepakbola Indonesia dan memiliki suporter yang tersebar di seluruh negeri, pada awalnya tak mudah bagi klub ini terbentuk dan bermacam masalah mengiringi perjalanannya.

Sebelum berdirinya Arema pada tanggal 11 Agustus 1987 ini telah terdapat upaya untuk menghadirkan klub sepak bola di kota Malang. Memang sebelumnya telah ada Persema namun karena pada saat itu liga terbagi menjadi dua, maka perlu adanya satu tim lagi. Karena Persema berlaga di Perserikatan, maka butuh dibuat sebuah tim yang akan bermain di Galatama.

Ide awal untuk membentuk klub Galatama ini lahir dari Acub Zaenal, pensiunan jenderal yang ketika itu menjabat sebagai administratur liga. Niatan itu muncul ketika menerima undangan dari Ovan Tobing untuk menonton pertandingan dari Persema dan melihat bahwa ternyata jumlah penonton sangat membludak. Pada saat itu maka diusulkan kepada Ovan Tobing agar membuat sebuah klub asal Malang yang akan berlaga di Galatama.

Untuk pendirian klub tersebut, Ovan Tobing dibantu oleh putra dari Mayjen TNI (purn.) Acub Zaenal yaitu Lucky Acub Zaenal yang dikenal juga sebagai salah satu founding father Arema. Untuk mempermudah mencari pemain dan kondisi keuangan yang tidak terlalu baik, maka mereka memutuskan untuk bekerjasama dengan salah satu klub binaan Persema yang dimiliki oleh Dirk Sutrisno yaitu Armada '86.

Tim yang muncul tersebut kemudian diberi nama sebagai Aremada yang merupakan gabungan dari Arema dan Armada. Namun kemudian terjadi perubahan lagi menjadi Arema '86. Nama Arema sendiri berasal dari akronim Arek Malang yang memang tengah populer pada masa itu dan menandakan identitas mereka orang Malang. Namun sayang upaya untuk memunculkan tim Galatama dari kota Malang ini mengalami banyak kesulitan terutama pada masalah dana.

Akhirnya kendali dari tim ini diambil alih oleh Acub Zaenal untuk menyelamatkannya. Kemudian terjadi perubahan nama dari Arema '86 menjadi PS Arema pada 11 Agustus 1987 secara sah. Lambang singa yang kini menjadi identitas tim juga muncul berdasar bulan lahirnya tersebut. Karena dinaungi oleh rasi bintang Leo maka simbol singa itu digunakan sebagai identitas dari Arema.

Sejak saat itu lah maka Arema sebagai klub kebanggaan kota Malang mulai berdiri dan berkiprah di dunia sepak bola Indonesia.