Pihak panitia Piala Presiden 2018 memastikan bahwa pemutihan kartu hanya akan berlaku untuk laga final dan tidak untuk laga sebelumnya.
Merdeka.com, Malang - Pihak panitia Piala Presiden 2018 memastikan bahwa pemutihan kartu hanya akan berlaku untuk laga final dan tidak untuk laga sebelumnya. Dilansir dari Bola.net, hal ini sekaligus memupuskan keinginan sejumlah klub yang menginginkan adanya pemutihan kartu.
Sebelumnya, klub-klub peserta babak delapan besar turnamen pramusin ini meminta agar panitia memberi keringanan berupa pemutihan kartu. Usulan itu disampaikan kepada Ketua Steering Comittee Piala Presiden, Maruarar Sirait.
Namun sayangnya aturan tersebut tak dikabulkan oleh pihak panitia penyelenggara. Pasalnya, aturan itu sudah ada sejak awal dan sudah disepakati bersama.
"Dari awal kan disepakati kalau tidak ada pemutihan, kecuali di final dan kecuali kartu merah. Jadi regulasi ini tetap dilakukan, tidak ada pemutihan. Penerapan disiplin di Piala Presiden ini, akan jadi contoh untuk kompetisi ke depan," ujar Organizing Commitee (OC) Piala Presiden Bidang Kompetisi, Tigorshalom Boboy.
Salah satu pihak pengusul aturan pemutihan kartu ini adalah Arema FC. General Manager Arema FC, Ruddy Widodo mengatakan pemutihan kartu sangat berefek positif pada persiapan tim-tim sebelum terjun ke kompetisi Liga 1.
"Kami kan ingin menyatukan tim, membangun kekompakan, dan juga menyeleksi pemain. Ada baiknya, pemutihan dilakukan agar pelatih bisa leluasa mencoba pemain-pemain yang ada," jelas Ruddy.