BI dan OJK diminta Sutiaji terus memberikan literasi GPN ke masyarakat Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).
Merdeka.com, Malang - Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diminta terus memberikan literasi GPN ke masyarakat Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Pernyataan itu disampaikan Wali Kota Malang (Plt ) saat Launching Penukaran Bersama Kartu ATM berlogo GPN di Halaman Parkir Stadion Gajayana Malang, Kamis (23/8).
Acara yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang itu juga dihadiri anggota DPR RI Komisi XI, Andreas Edy Susetyo, Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Dudi Herawadi serta 42 Pimpinan Bank Umum di Kota Malang.
"Keberadaan Bank Indonesia d itengah-tengah kita khususnya Kota Malang sangat terasa berkaitan dengan stabilitas inflasi dan ketahanan pangan yang terkendali dengan baik. Semoga seterusnya akan terus dikuatkan dan ditingkatkan," kata Sutiaji di sela acara.
Kehadiran Bank Indonesia diharapkan dapat memberikan literasi pada masyarakat yang saat ini dinilai masih minim pengetahuan terhadap dunia perbankan. Terutama terkait program GPN.
GPN, juga diharapkan membawa prospek perekonomian Kota Malang menjadi lebih meningkat. Sehingga UMKM di Kota Malang secara otomatis juga semakin berkembang.
"Mudah-mudahan dengan adanya GPN ini, saat transaksi jual beli sudah tidak ada lagi pengembalian uang yang dalam bentuk permen, namun segalanya saat ini sudah dalam bentuk digitalisasi dan transaksi non tunai," tandasnya.
Sementara itu, Dudi Herawadi mengatakan, kegiatan ini termasuk rangkaian dari kegiatan nasional yang mana pada 3 Mei 2018, BI bersama perbankan telah melaunching kartu ATM berlogo GPN.
"Hari ini sampai besok kami juga menghadirkan 9 Bank yang ada di Kota Malang untuk memberikan pelayanan penukaran kartu ATM lama dengan yang berlogo GPN" tutur Dudi.
9 bank yang memberikan pelayanan adalah Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, BCA, BPD Jatim, Bank Permata, CIMB Niaga, dan BRI Syariah.
Perlu diketahui, GPN adalah suatu sistem yang menghubungkan berbagai pembayaran elektronik atau transaksi nontunai pada semua instrumen bank dalam suatu sistem pembayaran. Secara mudah, masyarakat tidak perlu lagi mencari mesin EDC dari bank yang sama dengan kartu yang dimiliki karena semua kartu yang diterbitkan oleh penerbit domestik dapat terhubung dengan satu mesin EDC.