Pemkot Malang akan merevitalisasi Psar Gadang Lama, Pasar Bunul, dan Pasar Klojen pada tahun 2018 ini.
Merdeka.com, Malang - Program revitalisasi tiga pasar tradisional di Kota Malang pada tahun 2018 disebut membutuhkan dana hingga sekitar Rp10,6 miliar. Dilansir dari Antara, pembiayaan pembangunan ini berasal dari dua sumber berbeda yaitu APBD Kota Malang dan APBN 2018.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang Wahyu Setianto, mengatakan bahwa tiga pasar tradisional yang bakal direvitalisasi pada tahun ini adalah Pasar Gadang Lama, Pasar Klojen, dan Pasar Bunulrejo.
"Ada dua sumber pembiayaan untuk merevitalisasi ketiga pasar ini, yakni APBD Kota Malang dan APBN 2018," ujar Wahyu.
Wahyu menjelaskan bahwa revitalisasi Pasar Gadang Lama menggunakan dana APBD Kota Malang 2018, sedangkan dua pasar lainnya memakai APBN 2018. Pasar Gadang Lama membutuhkan biaya sebesar Rp2,1 miliar, Pasar Klojen Rp3,5 miliar, dan Pasar Bunulrejo Rp6 miliar, sehingga kebutuhan anggaran secara keseluruhan mencapai Rp10,6 miliar.
Penganggaran Pasar Gadang Lama ini sendiri disebut Wahyu untuk meneruskan renovasi tahun lalu dengan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp1,4 miliar. Anggaran Rp1,4 miliar itu hanya untuk membenahi atap pasar dan tahun ini dilanjutkan (penyelesaian), yakni pembangunan lapak pedagang dan pemasangan keramik dengan harapan bisa menjadi pasar sehat.
Progres pembangunan (revitalisasi) Pasar Gadang Lama saat ini, katanya, masih menunggu lelang. Setelah lelang, akan dilakukan pembangunan lapak bagi 180 orang pedagang dan pemasangan keramik yang diperkirakan membutuhkan waktu mpat bulan.
Sementara itu, untuk revitalisasi Pasar Klojen menggunakan anggaran DAK APBN 2018 sebesar Rp3,5 miliar. Sedangkan untuk Pasar Bunulrejo dibangun kembali menggunakan dana Tugas Pembantuan (TB) yang melekat di Kementerian Perdagangan. Pasar Bunul dan Pasar Klojen memakai dana yang melekat di Kemendag. Hanya saja, satu pos memakai DAK, dan satunya memakai anggaran Tugas Pembantuan.
Selama pasar dalam proses pembangunan kembali (revitalisasi), Pemkot Malang juga menyediakan pasar penampungan untuk pedagang.
"Harapan kami, seluruh pasar tradisional (pasar rakyat) di daerah ini secara bertahap bisa`naik kelas` menjadi pasar yang berkategori sehat seperti Pasar Oro-Oro Dowo," ujarnya.