Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan, pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di Tanjung Kerawang laik terbang.
Merdeka.com, Malang - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan, pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di Tanjung Kerawang, Jawa Barat pada 29 Oktober lalu laik terbang. Walaupun Komite Nasional Keselamatan Terbang (KNKT) sempat menyatakan kalau pesawat Boing 737 MAX-8 penerbangan JT 610 itu tidak layak terbang. Tetapi itu hanyalah kesalahan pengertian saja.
"Jadi saya juga mengikuti apa yang direkomendasikan KNKT. Kemarin saya mendengar bahwa sebenarnya menurut KNKT hari pertama itu salah pengertian, yang dinyatakan tidak laik," jelas Budi Karya Sumadi di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jumat (30/11).
"Jadi pada dasarnya dari pengamatan sampai sejauh ini penerbangan itu laik. Jadi itu koreksi dari KNKT, saya tidak menambahi dan tidak mengurangi," tambahnya menegaskan.
Budi menegaskan, berdasarkan catatan data laporan sama sekali tidak tertulis kalau pesawat tersebut tidak layak terbang. Sehingga hal itu disimpulkan benar-benar terjadi kesalahan presepsi dari apa yang disampaikan.
"Kemarin mereka (KNKT) menyatakan yang kemarin itu salah presepsi dari apa yang disampaikan. Karena secara tertulis tidak ada yang menyatakan tidak laik," jelasnya.
Budi juga mengaku belum dapat berbicara tentang sanksi terhadap maskapai Lion Air. Karena pihaknya masih menunggu pencarian cockpit data recorder (CDR). "Jadi kan ini masih proses masih ada lima bulan lagi upaya mencari hasil yang sebenarnya. Kita akan melakukan pencarian CDR yang ada," katanya.
Hari-hari ini, katanya sebuah kapal dari Singapura dengan kemampuan tertentu akan melakukan pencarian CDR. Harapannya dalam 10 hari ke depan dapat menemukannya. "Kalau ketemu akurasi tentang berbagai fakta itu lebih tinggi," tegasnya.
Bersamaan juga, KNKT bersama Direktur Kelaikan berada di Seatle untuk menlakukan ekcercise kejadian-kedian melalui simulator di Seatle. "Juga melakukan diskusi-diskusi dengan beberapa pihak termasuk NTSP dan pihak lain," pungkasnya.