Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta para mahasiswa tidak hanya bercita-cita sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau pegawai bank saja.
Merdeka.com, Malang - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Pur) Moeldoko meminta para mahasiswa tidak hanya bercita-cita sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau pegawai bank saja. Tetapi harus mampu mendevelop dirinya sehingga menjadi manusia kreatif yang produktif dan pada akhirnya menghasilkan sesuatu.
"Jangan bergantung ingin menjadi pegawai negeri, jangan bergantung ingin menjadi pegawai perbankan, dan seterusnya," kata Moeldoko di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Kamis (22/11).
Kata Moeldoko, dunia perguruan tinggi menjadi bagian efektif sebagai salah satu agen perubahan. Karena memang mahasiswa yang kelak nantinya akan menjadi aktornya di masa depan.
Moeldoko menyampaikan perkembangan industri kreatif dan e-commerce di Indonesia berdasarkan data McKinsey, menunjukkan trend luar biasa. Sebagai contoh, sebuah perusahaan handycraf di Yogjakarta, yang sebelumnya hanya mampu menjual 20 unit setiap bulan, menjadi 50 ribu unit karena e-comerce.
"Menurut pandangan saya, dunia kreativitas diakselerasi oleh perkembangan teknologi digital luar biasa. Maka akan menghasilkan sebuah rumusan, kalau dalam rumusan teorinya adalah innovation plus demokrasi plus kapitalisasi maka hasilnya prosperity (kemakmuran) dan security (keamanan). Ini yang akan kita tuju ke depan," jelasnya.
Kata Moeldoko, Demokrasi di Indonesia sudah mapan, berikutnya negara akan mengkapitalisasi sehingga hal-hal yang inovatif akan berkembang dengan pesat. Ekonomi kreatif dipastikan akan berkembang dengan cepatnya.
"Maka yang diperkuat adalah membangun kreatif pada setiap manusia, setiap orang Indonesia harus bisa membangun dirinya. Menjalankan bisnis masing-masing dengan kreasinya," tegasnya.
Moeldoko menjadi pembuka seminar ekonomi kreatif yang digelar Kantor Staf Presiden (KSP) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan Universitas Brawijaya. Diskusi menampilkan pembicara di antaranya Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf dan Sutiaji, Wali Kota Malang.