Seorang dosen di Universitas Brawijaya (UB) Malang melapor ke polisi gara-gara fotonya diedit berubah menjadi langsing
Merdeka.com, Malang - Seorang dosen di Universitas Brawijaya (UB) Malang melapor ke polisi gara-gara fotonya diedit berubah menjadi langsing. Dosen Fisip yang juga seorang desainer, Paulina Pia Wulandari melaporkan seorang netizen yang diduga mengedit dan menyebarkan hingga viral ke media sosial.
"Pastinya (tentang perbuatan tidak menyenangkan), kalau ada punya istri atau saudara dan fotonya dipakai untuk ejekan, kan pasti marah. Saya bangga dengan badan saya yang gemuk kok, maksudnya saya, saya tahu menempatkan diri saya. Saya tidak pernah mengedit supaya badan saya langsing," kata Paulina di Mapolres Malang Kota, Kamis (26/7).
Pia, demikian akrab dipanggil, melaporkan seorang ASN berinial SR di lingkungan Pemkot Bontang. Pria tersebut selaku pemilik akun yang mengedit fotonya yang berkebaya dan menambah kata-kata, sebelum kemudian di-share dan menjadi viral.
"Saya buka profilenya pembuatnya dan accountnya SR saya cek, siapa background orang ini. Saya kaget ternyata beliau adalah staf PNS di Pemkot Bontang," katanya.
Pia baru menyadari kalau foto yang menjadi viral itu adalah dirinya, setelah menerima pesan Whatapps (WA) dari sahabatnya, Senin, 23 Juli 2018 sekitar pukul 11.00. Foto tersebut di-upload dan share sehari sebelumnya. Foto tersebut sudah tersebar di berbagai WA grup dan sosial media.
"Saya mencounter di akun media sosial saya di Facebook dan IG," tegasnya.
Sekitar 2 jam setelah memposting upaya counter itu, banyak sekali masukan dan informasi pada Pia yang menyatakan kalau foto itu sudah menyebar ke WA grup berbagai macam perkumpulan.
"Dari ibu-ibu arisan, sekolah SMP sampai keberbagai perusahaan BUMN di Jakarta, teman-temen saya di Jakarta juga menerima. Cukup mengagetkan buat saya, sehingga kemudian saya berpikir saya harus mencari pembuat pertama kali yang menggunkan foto saya itu," jelasnya.
Pia kemudian dihubungi oleh seorang netizen melalui FB yang memberikan data tentang pelaku berikut buktinya. Pelaku pun menghubunginya dan meminta maaf dengan alasan belajar editing dan lain sebagainya.
"Saya mengatakan, saya terima maafnya tetapi saya tetap akan menempuh jalan hukum. Malam harinya saya mengontak ibu walikota (Bontang), saya sampaikan kalau ada staffnya yang telah mencemarkan nama baik saya dan menggunakan foto saya bahan ejekan. Sehingga perlu Ibu menindaklanjuti kasus saya," jelasnya.
"Beliau (walikota) respect dan merespons, beliau juga meminta maaf kepada saya kalau itu adalah kesalahan staffnya dan akan segera menindaklanjuti. Sehingga aya memproses lebih lanjut," katanya.
SKT Polres Malang Kota telah menerima laporan tersebut dan menerbitkan bukti laporan. Sesuai prosedur, setiap laporan yang masuk akan dianalisa dan dikembangkan.
"Jika dalam analisa tersebut memenuhi unsur pidana akan digelar (perkaranya)," kata AKBP Asfuri dalam konfirmasi kepada wartawan.
Asfuri sendiri mengaku belum mengetahui secara detail kasus tersebut. Tetapi pihaknya tetap mengimbau agar para nitizen untuk bijak dalam bermedia sosial, karena bisa juga berakibat urusan hukum.