1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Dalami kematian mantan Wakapolda Sumut, istri korban belum diperiksa

Sekitar delapan orang saksi telah dimintai keterangan terkait kematian mantan Wakapolda Sumatera Utara, Kombes (purn) Agus Somad.

©2018 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Contributor : Darmadi Sasongko | Selasa, 27 Februari 2018 15:36

Merdeka.com, Malang - Sekitar delapan orang saksi telah dimintai keterangan terkait kematian mantan Wakapolda Sumatera Utara, Kombes (purn) Agus Somad. Saksi yang diperiksa di antaranya anggota keluarga dan satpam perumahan.

Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri mengatakan, tiga saksi diperiksa hari ini, dan lima orang saksi lainnya telah diperiksa sebelumnya. Istri korban juga dijadwalkan dimintai keterangan.

"Mereka adalah saksi-saksi yang awal mendobrak pintu. Istri korban masih belum (diperiksa), masih syok, kemungkinan hari ini," kata AKBP Asfuri di Mapolres Malang Kota, Senin (26/2).

Agus ditemukan tewas di belakang rumahnya. Saat kejadian, Agus sendirian di rumahnya, di Kawasan Perumahan Bukit Dieng, Kelurahan Pisangcandi, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Sabtu (24/2).

Istri korban tengah berada di Bali untuk mengurus bisnis restorannya. Sementara anak pertamanya, Timur Dikman Sasmita mengunjungi kerabat di Blitar, sedangkan anak keduanya Radiyaksa Agung Wicaksana berada di Lamongan.

Jasadnya ditemukan telungkup dengan sejumlah luka sayatan di tangan dan paha. Ceceran darah segar ditemukan di meja makan yang berjarak sekitar 10 meter dari posisi mayat.

Kaki korban dalam posisi terikat dengan tali yang memanjang hingga lantai II rumahnya. Tulang iga korban patah.

Polisi juga menemukan obat anti serangga yang dijadikan alat bukti. Namun demikian, belum bisa memastikan kematian korban akibat bunuh diri. Saat ini polisi tengah menunggu hasil autopsi serta uji lab muntahan dan darah.

Sementara di tempat terpisah, Kasat Reskrim Polres Malang Kota, AKP Ambuka Yudha mengatakan, telah meminta keterangan 2 anak korban dan 2 orang satpam perumahan. Selain itu juga memeriksa seorang warga yang dimintai tolong mengecek rumah, saat Suhartatik, istri korban tidak bisa menghubungi suaminya.

"Kita mempertajam orang yang pertama kali masuk," katanya.

Ambuka juga mengatakan, silet yang diduga digunakan untuk menyayat sudah ditemukan di atas galon air. Namun memang kesulitan untuk menemukan sidik jari di benda tajam tersebut.

PILIHAN EDITOR

(RWP) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Peristiwa
  2. Kota Malang
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA