Merdeka.com, Malang - Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi turun tangan untuk mendamaikan klub-klub Liga 1 yang berkonflik dengan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB). Dilansir dari Bola.net, Edy menyebut bahwa masalah ini terjadi karena miskomunikasi dan hal tersebut sudah beres.

Pernyataan tersebut dilontarkan Edy setelah PSSI dan PT LIB menggelar pertemuan dengan 18 klub peserta Liga 1. Pertemuan itu digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (10/10), secara tertutup.

Pihak perwakilan klub sendiri sempat tutup mulut usai pertemuan ini. Walau begitu, Edy bersedia memberikan penjelasan pada media terkait masalah tersebut.

"Kebetulan kami kemarin sedang sibuk-sibuk. Saya sendiri sedang sibuk, terus masing-masing klub juga sedang bertanding di sana di sini, sehingga diundanglah oleh LIB klub-klub ini karena sebelumnya tidak terkomunikasi dengan baik," tutur Edy.

"Ada miskomunikasi seolah-olah kurang transparan, yang dikhawatirkan karena Liga 1 ini kan tinggal sebulan dan bulan Februari, Liga 1 akan dimulai kembali. Nah, ini diminta ada perbaikan-perbaikan disana. Jadi setelah ketemu LIB dengan klub, persoalannya hanya tidak ada komunikasi dengan baik dan ada kesalahpahaman dan sudah clear," sambungnya.

Edy lalu memberi contoh salah satu masalah yang sudah clear yaitu terkait pendanaan untuk tiap klub. Pria yang juga menjabat sebagai Pangkostrad TNI ini menyebut rincian dana yang diterima klub-klub di Liga 1.

"Semua clear masalah pendanaan 7,5 miiar yang dibagikan per klub. Satu miliar di awal permainan, habis itu 514 juta per bulan, dan nanti satu miliar terakhir di akhir Liga 1 untuk masing-masing klub," tandasnyanya.

PILIHAN EDITOR

• Arema FC optimis Liga 1 tidak bakal sampai mogok
• Arema FC sambut positif undangan dari PT LIB
• FKPSI menyambut positif undangan dari PT LIB
• PT LIB tak gentar dengan tuntutan mogok main dari FKSPI
• PT LIB anggap tidak ada hal yang perlu dijelaskan dari tuntutan FKSPI
• PT LIB heran adanya 3 klub yang tidak tergabung dalam FKSPI
• FKSPI berikan 15 tuntutan mereka kepada PT LIB