CEO PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Berlinton Siahaan menyanggah semua tuntutan dari Forum Klub Sepakbola Profesional Indonesia (FKSPI).
Merdeka.com, Malang - CEO PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Berlinton Siahaan menyanggah semua tuntutan dari Forum Klub Sepakbola Profesional Indonesia (FKSPI). Dilansir dari Bola.net, dia menyebut bahwa PT LIB sudah pernah memberikan penjelasan terkait semua tuntutan FKSPI.
FKSPI sendiri baru terbentuk pada Rabu (4/10) lalu dan terjadi karena PT LIB tidak transparan dalam pengelolaan kompetisi Liga 1 musim ini. Mereka pun menuntut agar operator mau memberi keterangan terkait 15 aspek yang terjadi sepanjang kompetisi ini.
Beberapa aspek yang menjadi perhatian mereka antara lain transparansi jumlah sponsor, share hak siar, fee rating televisi, penggunaan anggaran, hingga penugasan wasit asing dan regulasi terkait pemain muda. Jika tuntutan itu tidak dipenuhi dalam waktu 14 hari maka 15 klub tersebut akan kompak mogok main.
"Mereka mempertanyakan transparansi bisnis. Bisnis apa yang harus kami jelaskan? Kalau ada hal-hal yang mau dipertentangkan atau diperselisihkan atau diperdebatkan, itu ada forum masing-masing," ujar Berlinton.
"Kalau masalah transparansi keuangan, itu ada forum tersendiri. Nanti kan ada rapat pemegang saham karena kami tahu kompetisi ini kan berjalan delapan bulan, dan berakhir nanti November. Jadi saya pikir laporan dari awal sampai akhir itu nanti kami jelaskan. Jadi saya pikir transparansi keuangan apa yang harus saya jelaskan pada mereka," sambungnya.
Terkait isu wasit asing, Berlinton menyebut pemakaian wasit asing dilakukan demi memperbaiki mutu kompetisi. Hal tersebut disebutnya sudah mendapat persetujuan dari PSSI dan juga sudah disosialisasikan pada semua klub Liga 1.
"Di situ juga ada isu mengenai penggunaan wasit asing, nah wasit asing itu kan atas persetujuan. Jadi apa yang perlu diperdebatkan karena di awal-awal sebelum akhir putaran pertama kami sudah sepakat di putaran kedua karena begitu banyak masalah perangkat pertandingan. Kami diskusi dengan PSSI akan mencoba menggunakan wasit asing dan pihak PSSI menerima untuk penggunaan wasit asing, dan itu pun kami jelaskan juga kepada pihak klub tentang penggunaan wasit asing," tuturnya.
"Jadi saya pikir semua sudah kami jelaskan, atas penggunaan wasit asing. Jadi kalau ada yang perlu dipertentangkan ya undang kami, undang PSSI," sambungnya.
Berlinton menyebut bahwa terkait perubahan regulasi pemain muda, hal itu juga sudah dengan persetujuan PSSI dan sudah diinformasikan pada tiap klub. Jadi harusnya hal itu bukan jadi masalah lagi ketika aturan itu dilaksanakan.
"Berikutnya masalah regulasi pemain U-23. Itu juga dengan persetujuan federasi, dan itu juga kami sampaikan kepada klub. Jadi hal-hal apa lagi yang tidak transparansi?," tandasnya.