Rendra sebut keberadaan embung-embung penangkap air di 13 titik lokasi di kabupaten Malang, menjadi strategi jitu dalam menjaga ketahanan pangan.
Merdeka.com, Malang - Bupati Malang, Rendra Kresna menyampaikan, hingga saat ini kabupaten Malang masih mengalami surplus ketahanan pangan, termasuk mensuplai program ketahanan pangan nasional. Keberadaan embung-embung penangkap air di 13 titik lokasi di wilayah itu, menjadi strategi jitu bagi Pemkab Malang dalam menjaga ketahanan pangan.
"Dengan embung penangkap air tersebut selama ini sudah sangat membantu mengairi lahan pertanian bagi para petani," ungkap Rendra, saat menyambut kedatangan Tim Deputi Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jumat (6/10).
Senada dengan itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Malang, M. Nasri Abdul Wahid menuturkan, program embung ini sukses menghasilkan surplus pangan, salah satunya adalah produk pertanian berupa tanaman padi. "Dengan sistem irigasi pengairan yang baik, surplus padi kita mencapai sebesar 65.000 ton tahun ini," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Sarana Prasarana Desa Ditjen PPMD Kemendesa, PDT dan Transmigrasi, Rosyidah Rachmawaty mengatakan, kunjungan kerja tersebut bertujuan untuk mendapatkan data dukung dalam rangka penyempurnaan rancangan Inpres. Yakni, tentang percepatan penyediaan embung kecil dan bangunan penampung air lainnya di desa.
"Kegiatan kunjungan ini ditujukan untuk mewujudkan upaya sinergi dan keterpaduan pusat dan daerah dalam merencanakan pengembangan dan pengelolaan sumber daya air di bidang ketahanan Pangan dan pertanian," paparnya.
Petani, katanya, telah mulai membangun embung kecil dan penampungan air lainnya. "Melalui dana desa bangunan seperti itu, akan dapat dibangun lebih banyak lagi untuk meningkatkan produksi pertanian dan pendapatan masyarakat desa," ujarnya.