Yanuar Hermansyah menyebut bahwa teror terbesar pada pemainnya berasal dari sektor sayap Madura United.
Merdeka.com, Malang - Asisten pelatih kiper Arema FC, Yanuar 'Begal' Hermansyah mengungkap analisisnya terkait potensi ancaman yang bakal dihadapi anak asuhnya kontra Madura United pada laga lanjutan Go-Jek Liga 1 bersama Bukalapak. Dilansir dari Bola.net, Yanuar menyebut bahwa teror terbesar pemainnya berasal dari sektor sayap.
"Skema yang kami paling waspadai adalah bola-bola dari sayap," ujar Yanuar Hermansyah.
"Baik itu bola-bola umpan silang, maupun skema cutback," semua kami waspadai," sambungnya.
Begal, sapaan karib Yanuar, menyebut bola-bola dari sayap telah terbukti masih menjadi momok bagi barisan pertahanan timnya. Pada laga kontra Persib Bandung lalu misalnya, berulang kali gawang Arema terancam dari serangan yang diawali dari sisi pertahanan.
Sementara, Begal menyebut tak terlalu risau dengan barisan lini serang Madura United yang memiliki kemampuan untuk penetrasi ke jantung pertahanan lawan. Pelatih berusia 53 tahun tersebut menilai barisan pertahanan Arema memiliki kemampuan untuk mengantisipasi tusukan Greg Nwokolo dan kawan-kawan.
"Saya harap, pemain bertahan kami sudah bisa mengantisipasi pemain-pemain Madura United, sebelum mereka masuk dan membahayakan pertahanan kami," tuturnya.
Arema FC akan menghadapi Madura United pada laga pekan ke-22 mereka di ajang Liga 1. Pertandingan ini akan dihelat di Stadion Kanjuruhan Malang, Senin (17/09).
Lebih lanjut, Begal menyebut telah banyak men-drill anak asuhnya untuk bisa mengantisipasi serangan-serangan dari sektor sayap. Eks pemain Arema Malang ini berharap anak asuhnya bisa menunjukkan hasil latihan mereka dalam pertandingan lawan Madura United tersebut.
"Saya juga harap mereka bisa mengambil keputusan dengan cepat dan tepat dalam mengantisipasi serangan-serangan lawan," tandasnya.