1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Perawat jenazah harus pertimbangkan syariat dan kesehatan

Modin di Kota Malang mendapatkan pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan kemampuan menangani jenazah yang hendak dikuburkan.

©2018 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Contributor : Darmadi Sasongko | Sabtu, 01 September 2018 13:15

Merdeka.com, Malang - Modin di Kota Malang mendapatkan pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan kemampuan menangani jenazah yang hendak dikuburkan. Selain itu juga untuk mencetak perawat jenazah baru di lingkungan masyarakat.

Sutiaji, Wali Kota Malang (Plt) dalam pesannya mengatakan, jangan sampai saat pelaksanaan perawatan jenazah terjadi kesalahan. Karena itu modin atau perawat jenazah harus memahami syariat dan juga sisi kesehatan.

"Baik dari sisi kesehatan maupun dari sisi syar'i, perawatan jenazah tersebut harus benar," tegas Sutiaji di Hotel Pelangi Malang, Rabu (29/8).

Sutiaji menyampaikan apresiasinya kepada modin yang telah bekerja dan selalu sigap setiap terjadi kematian di lingkungannya. Ia juga berpesan agar ilmu merawat jenazah terus ditularkan. Sehingga terjadi kaderisasi dan muncul anak-anak muda yang mampu dan militan.

"Pekerjaan merawat jenazah ini adalah pekerjaan yang mulia, tidak semua orang mampu menjalankannya," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Kesra dan Kemasyarakatan Sekretariat Daerah Kota Malang, Ali Mulyanto mengatakan, kegiatan pembinaan perawat jenazah diikuti 150 orang peserta dari seluruh Kelurahan di Kota Malang.

"Peserta diharapkan bisa menularkan ilmunya terutama kepada para pemuda, sehingga mamahami arti penting perawatan jenazah sebagai sebuah pengabdian," jelasnya.

Narasumber kegiatan berasal dari kalangan ulama dan dokter. Kota Malang mengandeng Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA), tokoh agama dan ormas keagamaan.

PILIHAN EDITOR

(RWP) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Keagamaan
  2. Kota Malang
  3. Pemkot Malang
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA