1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Kota Malang gratiskan 'Posyandu' untuk tingkatkan jumlah populasi sapi

Upaya yang sedang digalakkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang di antaranya adalah Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting.

©2018 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Contributor : Darmadi Sasongko | Kamis, 07 Juni 2018 13:22
Kota Malang melakukan berbagai upaya guna mempertahankan dan meningkatkan populasi sapi. Karena sebagai kawasan perkotaan dengan jumlah lahan pertanian dan peternakan yang terbatas, diperlukan inovasi demi memenuhi kebutuhan daging masyarakatnya.
 
Upaya yang sedang digalakkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang di antaranya adalah Upsus Siwab, singkatan dari Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab). 
 
Seperti layaknya Posyandu yang selama ini di kenal masyarakat, Upsus Siwab melayani Inseminasi Buatan (IB), Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) serta Pencatatan Kelahiran dan Gangguan Reproduksi (Gangrep). 
 
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang, Sri Winarni mengatakan, Upsus Siwab dengan pelayanan Inseminasi Buatan ditujukan untuk penanggulangan gangguan reproduksi sapi. 
 
Petugas dengan keahlian yang dimiliki akan menangani gangguan reproduksi sapi betina yang mengalami kesulitan bunting meskipun sudah diinseminasi buatan atau dikawinkan secara alami. 
Sedangkan Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) adalah memeriksa sapi betina yang telah dikawin suntik (IB). Gunanya untuk mengetahui sapi tersebut sudah bunting atau belum.
 
"Semua kegiatan tersebut dilaksanakan tanpa dipungut biaya atau gratis bagi masyarakat peternak di Kota Malang," kata Sri Winarni di Malang, Selasa (5/6). 
 
Pelaksanaan Upsus Siwab dipusatkan di kandang Supi'i, salah satu peternak warga Kelurahan Buring, Kecamatan Kedung Kandang. Posyandu tersebut melibatkan 11 orang, termasuk dokter hewan. .
 
Sri Winarni menargetkan, tahun 2018 bisa melakukan inseminasi buatan kepada 500 ekor sapi, pemeriksaan kebuntingan (PKB) sebanyak 200 ekor, pencatatan kelahiran sebanyak 100 ekor dan penanggulangan gangguan reproduksi (Gangrep) sebanyak 100 ekor.
 
"Meskipun dari tahun ke tahun lahan pertanian dan peternakan semakin sempit, tetapi dengan melihat antusiasme masyarakat yang masih mempunyai semangat untuk beternak terutama sapi, maka sudah sewajarnya kita ikut semangat membangun dunia peternakan melalui program Upsus Siwab ini," katanya. 
 
Saat ini populasi sapi di Kota Malang berjumlah 800 ekor sapi betina yang meliputi sapi potong maupun sapi perah. Upsus Siwab diharapkan mampu meningkatkan jumlah populasi sapi atau minimal mempertahankannya.
"Kami berharap minimal jumlah populasi sapi di Kota Malang ini bisa dipertahankan," tegasnya.
 
Upsus Siwab merupakan program nasional dari Kementrian Pertanian Direktorat Jendral Peternakan yang dilaunching pada 6 April 2017. 
 
(RWP) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Pemkot Malang
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA