Temu Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) menjadi arena pamer keberhasilan Kota Malang dalam mengembangkan kampung tematik.
Merdeka.com, Malang - Temu Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) menjadi arena pamer keberhasilan Kota Malang dalam mengembangkan kampung tematik. Best practice atas penataan kampung tersebut menjadi inspirasi 65 Kota/ Kabupaten yang hadir dalam pertemuan yang berlangsung di Kota Bau Bau, Sulawesi Tenggara, 19-21 November.
Wali Kota Malang, Moch Anton di hadapan audience menegaskan, penataan kampung jangan hanya ditumpukan pada perubahan secara fisik, tetapi juga harus berorientasi pada perubahan pola sikap, tindak, pikir serta menguatkan kearifan budaya lokal. Semangat itu yang kemudian menjadi dasar ide kreatif masyarakat yang terus didorong dan disabilitas.
"Itulah makna tematik yang dikembangkan di Kota Malang, yang juga dipadukuatkan dengan pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya," ujar Abah Anton, Senin (20/11).
Abah Anton menegaskan, keingintahuan Kota/ Kabupaten lain terhadap perkembangan Kota Malang menjadi gambaran bahwa langkah program selama ini telah memberikan hasil. Keberhasilan itu khususnya dalam pola pembangunan yang berangkat dari partisipasi warga dan kolaborasi antara pemerintah, akademisi serta swasta (pengusaha).
Kota Malang sendiri menjadi satu dari 66 kota/ kabupaten dalam Jaringan Kota Pusaka Indonesia. Pada gelaran kongres, Abah Anton bertindak sebagai nara sumber bersama Walikota Bau Bau, H. AS. Thamrin serta Perwakilan Unesco, Mr. Gaura. Acara juga diwarnai dengan Festival budaya Bau Bau.
"Kota Malang masuk dari bagian JKPI karena kota Malang dinilai sarat dengan nilai-nilai sejarah," ujar Ida Ayu Wahyuning, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang yang ikut hadir mendampingi Walikota Malang.
Sementara Wali Kota Bau Bau, H. AS. Thamrin, MH mengatakan, Festival Budaya Bau Bau merupakan napak tilas perjalanan Arung Palakka dari Tanah Bone menuju Tanah Buton.
"Ada sebuah janji yang terpatri pada semboyan 'Bone Ri Lau Buton Ri Raja', Bone adalah Buton di Barat, dan Buton adalah Bone di Timur. Ini menjadi spirit perekat antara kota Bau Bau dan Kabupaten Bone untuk pelestarian budaya dan memajukan budaya secara bersama," ujar Thamrin.