Berhasil tembus Top 15 dalam Guangzhou Award For Urban Innovation, Kampung 3G dikunjungi rombongan delegasi Guangzhou.
Merdeka.com, Malang - Sukses Kampung Glintung Go Green (3G) dalam Guangzhou Award For Urban Innovation mendapat apresiasi dari penyelenggara. Organizing Commitee Guangzhou Award For Urban Innovation berkunjung ke kampung 3G guna melihat secara langsung Gerakan Menabung Air (Gemar).
Kampung 3G berhasil menembus Top 15 dari 301 kota di dunia Guangzhou Award For Urban Innovation. Kunjungan tersebut sebagai tindak lanjut dari kegiatan award yang berlangsung beberapa waktu lalu.
Rombongan dipimpin Liang Guoqian, diterima Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji, Ketua RW 23 Kelurahan Purwantoro, Bambang Irianto dan Rektor Universitas Brawijaya, Prof Muhammad Bisri di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Kamis (7/9).
Sutiaji dalam sambutannya mengatakan, keberadaan Kampung 3G selama ini sudah menginspirasi kota lain baik di Indonesia dan dunia yang melakukan hal serupa.
Kesuksesan Kampung 3G dihasilkan dari kerja keras inovator, Bambang Irianto yang mencoba untuk mengatasi permasalahan banjir yang kerap melanda kampung tersebut. Bahkan, di awal proses pembangunan sempat mendapat cibiran dari warga.
"Namun berkat kerja keras dan keteguhan Ketua RW, akhirnya Kampung 3G bisa jadi inovasi dan membuat iri Ketua RW lain di Indonesia," kata Sutiaji.
Kerja sama antara masyarakat dan perguruan tinggi yakni Universitas Brawijaya (UB) dalam membuat sumur resapan mendapat dukungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Hal ini, menurut Sutiaji merupakan sinergitas baik yang ditunjukkan oleh pemerintah dengan elemen masyarakat dan stakeholders.
"Di tengah keterbatasan kita akan sumber daya yakni ASN, Pemkot Malang menjadi katalisator dan mediator segala ide warga agar bisa menghasilkan hal yang positif," tukasnya.
Pola kolaborasi itu, lanjut Sutiaji, merupakan bagian dari visi dan misi Pemkot Malang dalam menjaring aspirasi masyarakat. Hasilnya, usai Kampung 3G sukses dan menjadi percontohan, muncul berbagai kampung tematik lainnya yang lahir dari ide dan inovasi masyarakat dengan dukungan penuh pemerintah.
"Kota Malang ini tidak luas, hanya 57 kelurahan dan 5 kecamatan, namun kita terus optimalkan yang ada saat ini dengan inovasi dan kolaborasi," ujarnya.
Sementara itu, pimpinan delegasi, Liang Guoqian menjelaskan, kedatangannya ke kota Malang untuk memperdalam informasi mengenai inovasi kampung yang sudah diakui masyarakat internasional itu. Nantinya, informasi tersebut akan dikemas menjadi video Kampung 3G yang digunakan untuk kampanye inovasi, baik kepada Pemerintah Tiongkok maupun masyarakat dunia.
"Apa yang dilakukan kampung 3G ini bisa menginspirasi daerah lain," kata Liang.
Liang juga mengapresiasi kota Malang yang masih menjaga seni dan tradisi lokal dengan baik. Iklim pendidikan dengan adanya 57 perguruan tinggi juga mendapat apresisasi yang baik.