Merdeka.com, Malang - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Malang, Hadi Santoso mengemukakan, Detail Engineering Design (DED) Islamic Center diupayakan tuntas awal Oktober 2017 dan pembangunan dimulai Januari 2018. Gedung yang terletak di kawasan Arjowinangun itu, rencananya akan dibangun dengan rancangan desain ramah lingkungan dan antibanjir.

"Saat ini perencanaan DED sedang dalam proses dengan berbagai masukan dari para juri yang ditunjuk," ujar Hadi Santoso, Minggu (27/8), dilansir Antara.

Soni, sapaan akrab Hadi Santoso, menerangkan bahwa sebagian lahan bakal ditinggikan sekitar 0,7 meter dari titik nol meter jalan. Pertimbangannya, jalan yang melintas di depan Islamic Center telah direncanakan sebagai jalan nasional, sehingga intensitas kendaraan yang melintas cukup tinggi.

Kata Soni, dengan dinaikkannya bangunan sekitar 0,7 meter itu, bangunan Islamic Center akan lebih tinggi dari jalan. Sehingga saat hujan deras dan drainase tidak mampu menampung debit air, bangunan tetap aman dari banjir.

Masukan dari para juri tersebut, lanjut Soni, sudah dibahas dan diberi keleluasaan untuk memberi masukan bagi pembangunan gedung yang diperkirakan menelan dana sekitar Rp 341 miliar itu. Masukan para juri akan diakomodasi dan segera ditetapkan, karena sudah tidak mungkin lagi menambah waktu proses DED.

Soni menegaskan, pembangunan gedung di atas lahan seluas 5,6 hektar itu akan dilakukan secara bertahap. Setiap proses yang dikerjakan harus memiliki out put yang terukur.

"Kami jadwalkan awal Oktober semua proses terkait DED sudah tuntas dan awal tahun depan sudah dilakukan pembangunan fisiknya," tandasnya.