Selecta merupakan tempat peristirahatan di kota Batu yang sudah jadi primadona sejak masa Hindia Belanda hingga kini.
Merdeka.com, Malang - Sejak awal didirikan, Malang sebenarnya telah diplot sebagai sebuah kota peristirahatan yang nyaman pada Hindia Belanda. Namun rupanya karena pertumbuhan perkebunan dan pertanian yang ada di wilayah sekitarnya, kota Malang semakin tumbuh cepat pada sekitar dekade 1910 dan 1920-an. Kota yang pada mulanya direncanakan sebagai peristirahatan ternyata berubah semakin besar dan padat penduduk.
Pada saat itu, kota peristirahatan yang sebelumnya di Malang mulai bergeser ke arah barat tepatnya di kota Batu saat ini. Udaranya yang cukup dingin serta bentang alamnya yang unik dan dikepung oleh gunung-gunung membuat Batu mendapat julukan sebagai De kleine Switzerland atau Swiss kecil.
Di Batu sendiri, tempat wisata yang sudah cukup berumur dan dibangun oleh dan pada masa pendudukan Belanda adalah taman rekreasi Selecta yang terletak di desa Tulungrejo, kecamatan Bumiaji. Lokasinya yang indah dan sejuk menjadikan tempat rekreasi yang sudah memiliki usia puluhan tahun ini sudah menjadi idola sejak zaman dahulu.
Selecta sendiri didirikan oleh seorang warga Belanda bernama De reyter De Wild pada tahun 1928. Bangunan lama di Selecta ini saat ini masih terlihat di beberapa bagian di kolam renang serta pada beberapa wisma peristirahatan serta kantor yang terletak di wilayah tersebut.
Pada awal didirikan, tempat ini sesungguhnya merupakan hotel yang dilengkapi oleh kolam renang dan taman. Awalnya nama yang digunakan adalah Selectie yang memiliki arti pilihan. Lambat laun, nama Selectie ini kemudian berubah menjadi Selecta seperti yang kita kenal saat ini.
Bangunan di Selecta ini sempat berpindah kepemilikikan selama beberapa kali. Pada masa pendudukan Jepang, hotel Selecta sempat dikelola oleh warga negara Jepang bernama Hashiguchi. Selanjutnya tempat ini juga sempat dihancurkan pada masa revolusi fisik karena dianggap sebagai milik Belanda. Namun pada sekitar 1950, Selecta mulai dibangun kembali oleh masyarakat sekitar dan tetap terjaga hingga saat ini.
Setelah dibangun ulang, pada tahun 1954, Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno pernah berkunjung dan menginap di Selecta. Waktu itu Bung Karno menginap di salah satu villa yang berada di sana yang bernama Villa De Brandarice yang kemudian berganti nama menjadi Villa Bima Sakti.
Udara yang segar serta suhu air yang membuat tubuh menggigil merupakan daya tarik yang dimiliki Selecta. Tidak heran jika sejak masa lalu hingga kini setiap liburan tiba tempat ini seakan tidak pernah sepi dan absen dari pengunjung. Baik yang menginap, bermain, ataupun berfoto di taman bunganya yang tak kalah terkenalnya.
Menuju Selecta juga dapat dikatakan cukup mudah karena akses jalan yang bagus serta adanya angkutan umum. Dari alun-alun kota Batu sendiri, Selecta hanya berjarak enam kilometer di sebelah utara. Di sepanjang jalan di Selecta kita juga akan disambut jajaran bungan yang indah serta hawa yang sejuk.