Wisata Kampung Kramat mengemas tempat pemakaman umum (TPU) menjadi destinasi wisata yang layak dikunjungi.
Merdeka.com, Malang - Sebuah destinasi wisata buatan nan unik ditawarkan di Kota Malang, Jawa Timur. Wisata Kampung Kramat mengemas tempat pemakaman umum (TPU) menjadi destinasi wisata yang layak dikunjungi.
Kampung Kramat dibangun berbasis pemberdayaan masyarakat dengan mengusung konsep kampung wisata edukasi dan religi. Lokasinya berada di kompleks Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kasin, Jalan Bali RT 07 RW 03 Kelurahan Kasin, Kecamatan Kasin, Kota Malang. Sekitar 70 Kepala Keluarga (KK) menempati Kampung Kramat yang bersebelahan dengan pemakaman terluas di Kota Malang itu.
Warga penghuni Kampung Kramat sehari-hari beraktivitas di area pemakaman, termasuk bermain dan bersantai. Profesi warganya juga sebagian sebagai tukang gali kubur, tukang ukir batu nisan, tukang memandikan jenazah, juru rawat makam dan lain-lainnya. Di tempat TPU tersebut juga terdapat makam Habib Abdul Qadir bin Faqih, tokoh masyarakat dan pendiri Pondok Pesantren Darul Hadits Kota Malang.
"Kata penjaganya, di sini ingin menunjukkan kalau kematian tak selalu menakutkan, justru menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat," kata Rochmad salah pengunjung yang mengaku penasaran, Rabu (14/2).
Keunikan juga ditunjukkan dari aneka souvenir yang dijual di lokasi, di antaranya gantungan kunci lucu berbentuk tengkorak. Selain itu dijual juga kopi dengan merk tulang, yang menampilkan gambar tulang belakang di kemasannya. Semua souvenir dikemas untuk mendukung tema yang diusung.
Awalnya, konsep Kampung Kramat ditawarkan warga setempat untuk kepentingan lomba Kampung Tematik yang digelar Pemkot Malang. Saat itu menyabet juara 3 dengan tagline 'Kampung Kramat Kematian yang Menghidupi'. Keunikan ide itu kemudian mengundang PT. Propan Raya, sebuah perusahaan cat untuk menyalurkan dana CSR.
Kampung Kramat diresmikan pembukaannya oleh Walikota Malang, Mochammad Anton, Selasa (13/2). Peresmian ditandai dengan pengecatan pada salah satu dinding di kawasan Kampung Kramat. Ia berharap akan memberi warna baru bagi kampung-kampung tematik yang sudah ada di Malang sebelumnya.
"Selain itu, membuat Kampung Kramat menjadi lebih indah, lebih cantik dan lebih tertata, serta dapat meningkatkan taraf hidup bagi masyarakat sekitar," kata Anton.
Kata Anton, konsep yang diambil warga Kelurahan Kasin sebuah filosofi bahwa setiap manusia yang hidup di dunia pasti akan meninggal dunia. Sepanjang masih diberi kesempatan hendaknya senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
Sementara Yuwono Imanto, Direktur PT Propan Raya mengungkapkan, program memperindah Kampung Kramat ini tidak selesai sampai proses peresmian. Selanjutnya akan dilakukan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan dan pendampingan kepada penduduk setempat.
"Karena melibatkan masyarakat, program ini diharapkan bisa merangsang partisipasi dan kreatifitas masyarakat untuk makin mencintai lingkungannya sendiri," kata Yuwono.