Wakil Walikota Malang, Sutiaji meresmikan perpustakaan di Kampung Wisata Budaya di Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing.
Merdeka.com, Malang - Sebuah perpustakaan diresmikan Wakil Walikota Malang, Sutiaji di Kampung Wisata Budaya di Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing. Kehadiran perpustakaan dengan koleksi bukunya, Kampung Budaya semakin asyik untuk belajar.
"Kampung Budaya ini dibentuk memang untuk melestarikan budaya di Kota Malang," kata Isa Wahyudi, tokoh masyarakat setempat, Sabtu (10/6).
Kehadiran perpustakaan semakin mendukung upaya pelestarian budaya dan minat baca masyarakat. Masyarakat yang datang semakin dimanjakan alternatif sarana belajar dengan koleksi buku bacaan.
Kampung Wisata Budaya Polowijen diresmikan Minggu, 2 April 2017 lalu. Kampung berikut sejumlah situs kebudayannya itu dikembangkan sebagai daerah kunjungan wisata. Kelurahan Polowijen sendiri juga dipercaya sebagai kelahiran Ken Dedes.
Selain itu juga menyimpan situs sejarah terkait kerajaan Singosari dan Topeng Malangan. Situs tersebut di antaranya Sumur Windu Ken Dedes, sejarah Mpu Purwa, Joko Lulo dan makam keluarga penggagas tari topeng Malangan Mbah Reni dan Mbok Gundari.
Wakil Walikota Sutiaji mengatakan, selama ini budaya baca buku di Indonesia termasuk di Kota Malang masih rendah. Sehingga harus ditingkatkan melalui berbagai upaya.
"Berbeda dengan teman kita di luar negeri, minat baca sangat tinggi sehingga mereka bisa berkreasi," tukasnya.
Karena itu, Sutiaji mengimbau agar ke depan koleksi buku yang ada di Perpustakaan Kampung Budaya perlahan ditambah. Sehingga bisa menambah nilai positif di Kampung Budaya.
Kehadiran Kampung Budaya, katanya harus terus didorong sehingga keberadaannya bisa diketahui masyarakat luas dan mampu menghadirkan wisatawan dari berbagai penjuru, bahkan hingga dari mancanegara.
Sementara perpustakaan di Kampung Budaya tersebut terealisasi atas bantuan dari civitas akademika Universitas Widya Gama Malang. Para mahasiswa yang sedang melakukan Kunjungan Lapangan, berinisiasi menyumbang buku lantaran melihat antusiasme masyrakat dalam membaca.
Para mahasiswa melakukan gerakan donasi seribu buku dan hasilnya sebanyak 1.135 buku berhasil dikumpulkan dan disumbangkan ditambah dengan satu gazebo yang diberikan kepada warga.