1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Resmi, Jembatan Kaca mudahkan akses Kampung Warna-Warni dan Kampung Tridi

Permudah akses wisata Kampung Warna-Warni dan Tridi, Wali Kota Malang resmikan Jembatan Kaca Ngalam Indonesia.

Peresmian Jembatan Kaca Ngalam Indonesia. ©2017 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Senin, 09 Oktober 2017 18:52

Merdeka.com, Malang - Wali Kota Malang, Moch Anton meresmikan Jembatan Kaca Ngalam Indonesia sebagai wahana wisata baru di kelurahan Jodipan, Senin (9/10). Jembatan Kaca Ngalam Indonesia merupakan jembatan yang menghubungkan dua destinasi wisata yang ada di kelurahan tersebut, yakni Kampung Warna-warni dan Kampung Tridi.

Saat ini, wisatawan yang hendak berkunjung ke dua lokasi wisata itu, bisa langsung melintasi jembatan kaca yang dibangun dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) tersebut. Wisatawan tak perlu lagi melewati jalur ramai Jembatan Brantas untuk menikmati kedua kampung tematik tersebut.

Wali Kota Malang, Mochammad Anton mengungkapkan, ide membuat jembatan kaca merupakan hasil komunikasi Pemkot Malang dengan para akademisi, dan juga pihak PT Indana sebagai pemberi dana CSR. Terhitung 8 Juni lalu, ide pembangunan tersebut terealisasi dan rampung pada 25 September 2017.

"Jembatan Kaca Ngalam Indonesia ini adalah destinasi wisata baru yang menguji adrenalin kita. Sekaligus penghubung Kampung Warna-warni dan Kampung Tridi yang namanya sudah tersohor tidak hanya skala nasional melainkan internasional," kata Abah Anton, sapaan akrab Mochammad Anton.

Jembatan Kaca Ngalam Indonesia memiliki ketinggian 9,5 meter diatas tanah dengan panjang 20 meter dan lebar 1,25 meter. Jembatan kaca ini mampu menampung kapasitas maksimal 50 orang.

Dari segi konstruksi, jembatan kaca ini dirancang oleh akademisi dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dengan materi bahan yang sudah teruji kekuatannya. Atas pertimbangan itulah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberi izin kepada Pemkot Malang untuk melakukan pembangunan jembatan tersebut.

"Hadirnya jembatan ini adalah inspirasi bagi kita, dimana dua kampung di Kelurahan Ksatriyan dan Jodipan ini awalnya kumuh kini menjadi jujugan wisatawan nusantara dan mancanegara, hal ini adalah mimpi warga yang terealisasi," imbuhnya.

Abah Anton berharap, pembangunan Jembatan Kaca Ngalam Indonesia berkorelasi dengan peningkatan daya ekonomi warga, serta pertumbuhan produk UMKM masyarakat setempat. "Ini adalah bentuk dari konsep memajukan ekonomi rakyat, karena itu saya berharap jembatan ini bisa menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan penghasilan masyarakat di dua kampung ini," jelas Abah Anton.

Abah Anton juga berharap, warga di dua kelurahan tersebut bisa menjaga jembatan kaca dengan cara merawat dan mengikuti berbagai petunjuk yang sudah diberikan para perancang bangunan. "Seperti misalnya jembatan ini maksimal hanya 50 orang, jangan sampai lebih dari itu yang melintasi sehingga dengan cara tersebut bisa menjaga dan merawat jembatan kaca," tukasnya.

Sementara itu, Vice President Direktur PT Indana, Steve Antonious Sugiharto menuturkan, dengan adanya pembangunan jembatan tersebut, diharapkan bisa membantu masyarakat setempat untuk lebih meningkatkan taraf ekonomi. Selain mampu menarik wisatawan untuk datang ke Kota Malang.

"Harapannya dengan datangnya wisatawan ke Ksatrian dan Jodipan bisa membantu ekonomi warga," ujar Steve.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Info Kota
  2. Pariwisata
  3. Kampung Tematik
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA