Merdeka.com, Malang - Arema FC mengaku masih memiliki piutang pada operator kompetisi Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB). Dilansir dari Bola.net, Arema FC menyebut bahwa piutang ini berasal dari subsidi operator yang belum mereka terima.

"Kami belum mendapat subsidi sejak bulan Oktober," ujar General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.

"Bahkan, ada tim lain yang mengaku belum menerima subsidi mulai September," sambungnya.

Ruddy menyebut bahwa tiap bulan seharusnya Arema menerima sekitar Rp600 juta. Sehingga dia menyebut bahwa sampai akhir kompetisi mendatang, Arema seharusnya menerima Rp 1,8 miliar.

"Nah, pada Desember, semua tim seharusnya mendapat lagi Rp 1,5 miliar. Jadi, totalnya, dari subsidi, kami masih ada piutang Rp 3,3 miliar," paparnya.

Ruddy sendiri menyebut bahwa bagi klub di Indonesia saat ini, subsidi bukan hanya sekadar suplemen. Dia menyebut bahwa subsidi sudah menjadi pendapatan utama bagi klub-klub yang ada.

"Karenanya, kami juga sudah masukkan itu pada proyeksi keuangan," tutur Ruddy.

Selain subsidi, Arema FC juga mengaku bahwa mereka masih memiliki piutang lain. Piutang tersebut adalah share rating TV, yang sebelumnya dijanjikan bakal dibagikan pada akhir musim.

Menurut Ruddy, dia belum tahu pasti besaran share tv yang bakal diterima Arema. Dia hanya berpatokan pada penjelasan PT LIB beberapa waktu lalu, bahwa Arema berada di peringkat ketiga dari 18 klub peserta Liga 1 dalam besaran share tv.

"Dengan rating tv peringkat ketiga, paling tidak, kami bisa dapat antara Rp 5 miliar - Rp 6 miliar," tandasnya.

PILIHAN EDITOR

• Arthur Cunha tengah negosiasi perpanjangan kontrak dengan Arema FC
• Esteban Vizcarra akui sedih harus tinggalkan Arema FC
• Dikabarkan bakal gabung Arema FC, ini jawaban Bayu Pradana
• Arema FC termasuk sebagai salah satu klub paling banyak dibicarakan di Twitter
• Sudah hilangkan trauma cedera, Bagas Adi Nugroho mengaku siap hadapi Suriah
• Arema FC sudahi kebersamaan dengan Esteban Vizcarra
• Arema FC bakal ikuti Piala Wali Kota Padang pada awal Desember