Merdeka.com, Malang - Arema FC mengaku enggan jika format kompetisi kembali dibuat menjadi dua wilayah. Dilansir dari Bola.net, Arema FC mengaku masih trauma dengan pengalaman buruk ketika kompetisi diubah format menjadi dua wilayah.

"Arema sangat merasakan trauma yang luar biasa," ujar Media Officer Arema FC, Sudarmaji.

"Kami tak pernah kalah, tiba-tiba harus gagal ketika format diubah menjadi format dua wilayah," sambungnya.

Lebih lanjut, Sudarmaji juga menyoroti bahwa perubahan format menjadi dua wilayah ini dapat mempengaruhi kualitas kompetisi. Hal ini pun merupakan suatu kemunduran bagi kompetisi di Indonesia.

"Hal ini sangat menurunkan kualitas kompetisi," tuturnya.

Sebelumnya, jelang bergulirnya kompetisi Liga 1 musim 2018, wacana dua wilayah ini kembali bergulir. Format ini dinilai menjadi salah satu solusi mepetnya jadwal liga, akibat adanya sejumlah agenda, baik nasional, regional, maupun internasional.

Sudarmaji sendiri menyebut bahwa format dua wilayah merupakan salah satu solusi yang diwacanakan terkait padatnya jadwal kompetisi. Namun, dia juga berharap hal ini tak bakal menjadi pilihan yang diambil operator.

"Kalau bisa, jangan terulang lagi," tandasnya.

PILIHAN EDITOR

• Balsa Bozovic resmi diikat kontrak Arema FC
• Penundaan Liga 1 membuat Arema FC tak hanya rugi secara finansial
• Arema FC mengaku dirugikan dengan kembali tertundanya kickoff Liga 1
• Arema FC bakal tingkatkan lini pertahanan dan kiper mereka
• Joko Susilo tuntut adanya kejelasan jadwal Liga 1
• Balsa Bozovic bakal segera teken kontrak dengan Arema FC