Makan Konate mengaku bahwa rivalitas antar kelompok suporter di Indonesia adalah yang paling sengit sepanjang karir yang dijalaninya.
Merdeka.com, Malang - Gelandang Arema FC Makan Konate mengungkap penilaiannya mengenai rivalitas antar kelompok suporter yang ada di Indonsia. Dilansir dari Bola.net, Konate mengaku bahwa rivalitas antar kelompok suporter di Indonesia adalah yang paling sengit, yang pernah ia temui sepanjang karirnya.
"Saya sudah bermain di sejumlah negara, mulai dari Mali, Libya, Malaysia sampai Indonesia. Namun, saya belum pernah lihat rivalitas seperti di Indonesia," ujar Konate.
"Saya belum pernah menemui rivalitas seperti suporter Persib dan Persjia, juga suporter Arema dan Persebaya," sambungnya.
Namun, menurut pemain asal Mali ini, ada yang harus dibenahi dalam rivalitas sengit antar kelompok suporter ini. Konate menyebut agar rivalitas yang ada tak berujung salah kaprah dan terjerumus pada ritus kekerasan.
"Saya ingin agar rivalitas suporter bisa dikemas lebih baik lagi. Tak sekadar terjebak pada permusuhan antar suporter, bahkan sampai menimbulkan korban jiwa," tuturnya.
Sebelumnya, darah kembali harus tertumpah di sepak bola Indonesia. Haringga Sirila, salah seorang suporter Persija Jakarta, harus kehilangan nyawanya usai menjadi korban pengeroyokan sejumlah suporter Persib Bandung, kala menyaksikan laga antara Persib dan Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Minggu (23/09) sore.
Akibat insiden ini, PSSI mengambil langkah tegas. Federasi sepak bola Indonesia ini menghentikan sementara Liga 1 musim 2018, sampai waktu yang akan ditentukan kemudian.
Lebih lanjut, Konate berharap agar para suporter bisa belajar dari para pemain di lapangan. Menurut pemain berusia 26 tahun tersebut, di lapangan, para pemain memang saling bertarung demi timnya. Namun, Konate menambahkan, setelah laga usai, mereka kembali bersaudara.
"Kami berteman, saling bercanda. Tidak ada masalah di luar lapangan. Semua bersaudara. Kami harap suporter pun bisa seperti itu," tandasnya.