Secara teknis, Joko Susilo menyebut tidak ikut serta di kompetisi Piala presiden 2018 dapat membuat persiapan tim lebih ideal.
Merdeka.com, Malang - Pelatih Arema FC, Joko 'Gethuk' Susilo mengungkapkan penilaiannya pada keikutsertaan timnya pada ajang Piala Presiden 2018. Dilansir dari Bola.net, Gethuk menilai bahwa secara teknis lebih baik Arema tidak ikut dalam turnamen pramusim ini.
"Secara teknis, dalam konteks mempersiapkan tim untuk kompetisi, yang enak ya tidak ikut," ujar Gethuk.
"Seandainya nggak ikut, persiapan kita bisa selama dua bulan. Hal ini tentu lebih ideal," sambungnya.
Walau begitu, Gethuk memahami bahwa pertimbangan teknis tersebut kecil kemungkinannya dapat terkabul. Pasalnya, di sisi lain, Arema merupakan juara bertahan dari ajang tersebut.
"Tentu saja, kita nggak mungkin nggak ikut. Ada Piala Presiden tetap kita harus bisa mempersiapkan diri agar bisa tetap maksimal," tuturnya.
Sebanyak 20 klub, terdiri dari 18 klub Liga 1 dan dua klub posisi empat dan lima Liga 2 musim 2017, dijadwalkan bakal ikut turnamen Piala Presiden 2018. Turnamen ini rencananya akan digelar pada Januari 2018 dan usai pada medio Februari.
Piala Presiden akan dihelat dengan format home tournament dan terbagi dalam beberapa grup. Pada helatan ketiga ini, terdapat lima kota yang ditunjuk jadi tuan rumah masing-masing grup yaitu Bandung, Surabaya, Malang, Bali, dan Makassar.
Sementara itu, walau mempertimbangkan keikutsertaan, Gethuk juga tak mau membagi tim menjadi dua seperti yang pernah dilakukan beberapa tim pada gelaran Piala Presiden musim lalu. Beberapa tim pada waktu ini mempersiapkan tim untuk berlaga di kompetisi, sedangkan tim pelapis dimainkan di ajang Piala Presiden.
"Hasilnya tidak maksimal. Sementara kami ingin maksimal pada ajang ini dan juga pada kompetisi," tandasnya.