Arema FC tak mau banyak berkomentar terkait surat PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) mengenai sahnya status pemain yang masih dalam pengurusan ITC.
Merdeka.com, Malang - Arema FC tak mau banyak berkomentar terkait surat PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) mengenai sahnya status pemain yang masih dalam pengurusan ITC (International Transfer Certificate). Dilansir dari Bola.net, Arema FC menilai bahwa surat tersebut tak ada hubungannya dengan mereka.
"Untuk apa ditanggapi, kan nggak ada hubungannya dengan protes kita?" tanya Media Officer Arema FC, Sudarmaji.
Sudarmaji menjelaskan bahwa surat PT LIB ini dibuat dan dikeluarkan pada 14 Agustus. Sementara, protes Arema terkait pertandingan yang dihelat pada 12 Agustus lalu.
"Surat protes kami pun tertanggal 13 Agustus. Jadi, tak ada hubungannya," tutur Sudarmaji.
"Surat ini kan nggak berlaku surut," sambungnya.
Sebelumnya, Arema FC melayangkan protes resmi kepada PT LIB bernomor 066/SEKR-ARM/VIII/2017 tertanggal 13 Agustus 2017. Arema melayangkan protes terkait keberadaan Ezechiel yang dianggap belum sah jadi pemain Maung Bandung karena belum mendapatkan ITC dari federasi negara asal yaitu Israel sehingga masih berstatus sebagai pemain tim Hapoel Kiryat Shmona.
Berselang sehari, PT LIB mengeluarkan surat yang menyatakan bahwa pemain yang ITC-nya belum tuntas dalam proses TMS untuk tetap bisa dimainkan secara sah. Surat PT LIB itu sendiri merujuk pada surat PSSI tertanggal 9 Agustus 2017. Walau begitu, ternyata peraturan ini sebenarnya belum disosialisasikan sebelumnya.
Sementara itu, Sudarmaji menyebut bahwa Arema termasuk klub yang tak pernah mendapat informasi terkait adanya toleransi dua pekan. Dia menyebut bahwa jika memang kondisinya seperti itu, masalah toleransi lebih ini dimasukkan secara khusus dalam regulasi kompetisi.
"Namun, kami mempertanyakan, regulasi kok ditolerir? ITC beda dengan IMTA," tandasnya.