1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Sutiaji: Pendidikan anak tidak semata mutlak dibebankan kepada sekolah

"Anak ibarat tumbuhan, mau dikemanakan bergantung kita. Mari kuatkan karakter anak untuk menjadi dirinya sendiri," jelas Sutiaji.

©2018 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Contributor : Darmadi Sasongko | Senin, 16 Juli 2018 13:43
Orientasi Sistem Pendidikan Islam Sabilillah (OSPIS) Tahun Pelajaran 2018/2019 SMP Islam Sabilillah Malang terasa istimewa dengan kehadiran Sutiaji ,Wali Kota Malang (Plt). Sutiaji didaulat untuk menyampaikan orasi pendidikan di hadapan orang tua dan para siswa/siswi.
 
"Anak ibarat tumbuhan, mau dikemanakan bergantung kita. Mari kuatkan karakter anak untuk menjadi dirinya sendiri," katanya, Jumat (13/7).
 
Putra dan putri adalah amanah yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Pendidikan anak menjadi tanggung jawab orang tua dan sekolah. 
 
"Masa pengenalan sekolah, tidak sekadar formalitas awal tahun pengajaran, tapi merupakan proses membangun titik temu dan menyelaraskan cara pandang (orientasi) antara orang tua siswa dengan lembaga sekolah," tegasnya.
 
Sutiaji yang mengambil tema Pendidikan Islam Solusi Pendidikan Millenial menegaskan bahwa Allah orientasi pastinya adalah millenial. Maka bila pendidikan berbasis ibadah kepada-Nya, pasti akan selalu up date menyesuaikan zaman yang berarti millenial.
 
Cara pandang sesuai dengan konteks, sesuai zaman merupakan konsepsi dari millenial. Bila orientasi pada Allah, maka menjamin berorientasi ke depan (kekinian).
 
Sekolah adalah kepanjangan orang tua. Maka orientasi juga harus disasar kepada orang tua,  agar ada cara dan kesepakatan pandang yang sama, sehingga tidak semata mutlak tanggung jawab dibebankan kepada sekolah.   
 
"Anak kita ibarat  tanaman. Otoritas tumbuh milik Allah. Namun bila sudah tumbuh,  maka Allah titipkan tugas kepada orang tua (sebagai peladang dan ladangnya), agar bibit tanaman (anak anak) tumbuh kembang menjadi insan yang kualitas. Oleh karenanya, catatan tulis yang saya torehkan tadi melambangkan anak sebagai tanaman," pesan Sutiaji.
 
Selain didaulat memberikan orasi pendidikan, Sutiaji juga diminta meletakkan batu pertama pembangunan kolam renang siswa Pendidikan Islam Sabilillah. 
 
Musiran, salah satu pengurus Yayasan sekaligus panitia pembangunan, menginformasikan kolam renang didesain menjadi kolam dewasa dan dua kolam renang anak anak.  
 
"Ini (pembangunan kolam renang), merupakan amanah khusus dari KH. Tholhah Hasan,  dalam rangka membentuk generasi Islam yang berkualitas secara paripurna," ujarnya.
 
Yayasan Pendidikan Islam Sabilillah tahun pendidikan 2018/2019 menerima 138 siswa baru SD baru,  sebanyak 155 siswa SMP dan 128 siswa baru SMA.
 
(RWP) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Pendidikan
  2. Sutiaji
  3. Kota Malang
  4. Pemkot Malang
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA