ekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang memimpin langsung pencarian korban longsor di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang Kota Malang.
Merdeka.com, Malang - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang memimpin langsung pencarian korban longsor di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang Kota Malang. Upaya pencarian dilanjutkan kembali setelah sebelumnya dihentikan sementara.
Tim SAR gabungan mengawali pencarian dengan apel pagi yang dipimpin oleh Sekda Kota Malang, Wasto di lokasi kejadian. Dalam arahannya, tim diimbau melengkapi diri peralatan guna mempermudah pencarian korban.
“Saya mobilisasi berbagai peralatan, jangan sampai pekerjaan ini terganggu karena keterbatasan peralatan. Saya juga minta petugas bergiliran untuk melakukan pencarian, karena dengan lingkungan yang seperti itu sangat mudah membuat orang lelah. Sehingga perlu adanya pergantian personil setiap waktu,” tegasnya, Jumat (13/7).
Selama pencarian, sekitar 250 orang dikerahkan dengan sistem shift dan batas waktu yang ditentukan oleh Basarnas. Tim terdiri dari TNI, Polri, Tim Taganas (Taruna Siaga Bencana), Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, TRC (Trac Control System), BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), relawan dari Paguyuban Pemulung.
Tim bekerja secara manual dengan mengandalkan fisik untuk menggali gunung sampah tempat diduga korban tertimbun. Struktur tanah yang labil membuat petugas tidak memungkinkan membawa peralatan berat ke lokasi kejadian.
Dua orang pemulung yang sedang beraktivitas menjadi korban longsor di TPA Supit Urang Kota Malang, Rabu (11/7). Korban atas nama Miskan (45) warga Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang dan Agus Sujarno (45) warga Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
Miskan berhasil menyelamatkan diri dalam kejadian tersebut, sedangkan Agus masih dalam upaya pencarian oleh Tim Search and Rescue (SAR). Agus diduga terlambat menyelamatkan diri saat longsor.