1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Sutiaji banggakan kerukunan warga ke FKUB Kabupaten Karangasem

Wali Kota Malang (Plt) Sutiaji bersama pengurus FKUB Kota Malang menggelar studi banding ke Kabupaten Karangasem, Bali.

©2018 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Contributor : Darmadi Sasongko | Kamis, 02 Agustus 2018 09:47

Merdeka.com, Malang - Wali Kota Malang (Plt) Sutiaji bersama pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Malang menggelar studi banding ke Kabupaten Karangasem, Bali. Rombongan berjumlah 35 orang diterima di Kantor Bupati Karangasem.

Ketua FKUB Karangasem I Made Sudiarsa dalam sambutannya mengatakan, keberadaan FKUB Karangasem didasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tahun 2006 dan SK Bupati Karangasem tentang Pemberdayaan FKUB. Seiring perjalanan waktu seluruh umat beragama dapat dengan rukun hidup berdampingan.

"Kami selalu hidup berdampingan, kalau kita kembali sejarah perjalanan keberadaan Kabupaten Karangasem kalau kemarin ulang tahun ke-378 , selama kurun waktu itu kami damai-damai saja. Hubungan kami dengan tokoh agama Hindu, Kristen, Budha, Islam berdampingan seiring dan sejalan meskipun ada masalah, itu kasuistis tapi yang besentuhan dengan sara nihil, " ujarnya.

Staf Ahli Bupati Bidang Sumber Daya Manusia Kabupaten Karangasem, Priagung Duarsa menambahkan, Kabupaten Karangasem memiliki visi Cerdas, Bersih dan Bermartabat Berlandaskan Tri Hita Karana. Falsafah itu dipegang oleh masyarakat.

"Jadi filosofi kita tidak lepas dari harmonisasi dengan umat, sesama manusia. Kita motong pohon pun tidak sembarangan, apalagi sampai melukai sesama," ujar Priagung yang mengaku masih memiliki darah Arema.

Sementara Walikota Malang (Plt) Sutiaji menyampaikan, masyarakat Kota Malang terdiri dari 6 agama yang juga hidup berdampingan. Selain itu juga menjadi tujuan 350-400 ribu mahasiswa dan berpenduduk 9.242 orang.

"Baru-baru ini ditengarai hampir 25 persen kampus-kampus terpapar radikalisme. Tapi kita bagaimana menjaga konsistensi, tidak pernah ada riak-riak yang mengarah ke sana. Alhamdulillah kita memang sudah bahu-membahu di antara kita semua, kondusifitas selalu terjaga," ujarnya.

"Sebetulnya orang beragama dan melakukan mengamalkan keagamaan secara bagus tidak akan ramai. Secara filosofi orang beragama intinya menghormati, menghormati pada Tuhan, menghormati manusia, menghormati ciptaan Tuhan. Kuncinya internalisasi dalam kehidupan beragama," sambungnya.

Kata Sutiaji, tokoh yang masuk dalam FKUB merupakan komponen masing-masing agama. Ketika, melakukan internalisasi dogma pada internal sendiri, Insya Allah tidak terjadi persoalan.

Kekayaan keragamanan suku, agama, ras dan antar golongan, secara faktual menjadi faktor utama terjadinya konflik horizontal. Fakta dan catatan itu yang melatar belakangi pertemuan FKUB Kota Malang dengan Kabupaten Karangasem.

Turut mendampingi kegiatan tersebut Kepala Bakesbangpol Kota Malang, Kabag Kesra dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri Kota Malang.

PILIHAN EDITOR

(RWP) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Keagamaan
  2. Pemkot Malang
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA