Kota Malang meraih penghargaan Kota Potensial Wisata dan Kota Terbaik versi Indonesia Attractivnes Award (IAA) yang digelar PT Tempo Inti Media. Penghargaan diserahkan kepada Wali Kota Malang, Moch Anton di Hotel Westin, Jakarta, Jumat (29/11).
Abah Anton, demikian Moch Anton biasa dipanggil, mengatakan, prestasi tersebut merupakan hasil kerja bersama semua elemen. Banyak pihak, baik di lingkungan pemerintahan, masyarakat dan stakeholder terkait turut berpartisipasi atas kesuksesan tersebut.
"Kami sangat bersyukur atas penghargaan ini," kata Anton dalam rilisnya Sabtu (30/9).
Penghargaan Kota Malang sebagai Kota Potensial Wisata dan Kota Terbaik, kata Anton sejalan dengan program pembangunan kampung tematik yang terus digalakkan. Hadirnya Kampung Warna-warni, Kampung Tridi, Kampung Glintung Go Green, Kampung Putih dan puluhan kampung tematik lainnya selama ini dinilai sukses menarik wisatawan baik dari dalam negeri ataupun mancanegara.
Selain itu, Pemkot Malang dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir gencar berupaya mempercantik wajah kota dengan pembangunan taman dan berbagai ruang publik lainnya.
"Adanya kampung tematik dan kota yang makin indah dan cantik ini mampu menarik minat wisatawan berkunjung ke Kota Malang. Hal itu sangat positif sekali karena selain meningkatkan pariwisata juga meningkatkan perekonomian warga yang ada di kampung tematik," beber Abah Anton.
Kota Malang raih kota Potensial Wisata dan Kota Terbaik versi IAA
© 2017 merdeka.com/Humas Pemkot Malang
Anton berharap, prestasi tersebut menjadi pelecut semangat bagi semua organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Malang untuk terus menjalankan tugas dan mengukir prestasi.
"Tentunya ini adalah pelecut semangat kami di Pemkot Malang dalam melakukan pembangunan. Karena itu kami akan terus menjaga dan berupaya menjaga serta terus memberikan yang terbaik kepada masyarakat," beber Anton
IAA sendiri merupakan ajang penghargaan tahunan bagi Pemerintah Provinsi dan Daerah Istimewa serta Pemerintah Daerah (kabupaten/kota). Tahun ini merupakan kali ketiga penyelenggaraannya dengan 26 kategori penghargaan yang diberikan kepada pemerintah provinsi, kota dan kabupaten.
Mereka dinilai mampu dalam menjaga daya tarik dan distribusi pembangunan ekonomi.
Para peraih penghargaan ini dinilai dari dua indikator, yakni kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap PDRB provinsi di atas 20 persen.
Indikator lainnya yakni pertumbuhan PDRB yang lebih besar dari rata-rata pertumbuhan koridor atau PDRB per kapita lebih besar dari rata-rata PDBR per kapita koridor.
Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakhrullah, dalam sambutannya, mengatakan, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo sangat mengapresiasi ajang IAA. Karena berkaitan langsung dengan ekoistem pemerintahan.
"Mendagri berpesan sekaligus berharap kepada para kepala daerah agar terus melanjutkan program pembangunan sebagai ruh penyelenggaraan pemerintahan dengan terus berinovasi dan mebuat terobosan-terobasan baru," kata Zudah.
Dijelaskan pula pada era modern, seperti ini masyarakat membutuhkan layanan publik yang serba cepat dan instan, sehingga pemerintah harus cepat tanggap menangkap perubahan tersebut.
"Pemikiran masyarakat pada era sekarang berbeda dengan pemikiran masyarakat pada era dulu. Saat ini masyarakat ingin yang serba cepat dan instan," tukasnya.
Kemendagri berharap gelaran IAA ini bisa membawa manfaat kepada pemerintah daerah agar terus memacu pertumbuhan pembangunan daerah dengan tujuan mensejahterakan masyarakat.
Sementara Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata, Dadang Rizki Ratman berharap, pemerintahan Kota/kabupaten meraih penghargaan di bidang pariwisata bisa menjadi percontohan bagi daerah lainnya yang ada di Indonesia.
"Tentunya para peraih penghargaan bidang pariwisata ini dapat dijadikan contoh bagi daerah lain untuk menggenjot sektor pariwisata," pungkasnya.