1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Camat dan Lurah promo Marketing di Rakernas Apeksi

Para Camat dan Lurah sengaja diajak untuk ikut menjadi delegasi pada event tersebut untuk memperkenalkan potensi wilayah mereka.

©2018 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Contributor : Darmadi Sasongko | Kamis, 26 Juli 2018 19:04

Merdeka.com, Malang - Para Camat dan Lurah dari Kota Malang diminta promosi marketing di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ke XIII di Kota Tarakan.

Para Camat dan Lurah sengaja diajak untuk ikut menjadi delegasi pada event tersebut. Tujuannya untuk memperkenalkan potensi yang dimiliki masing-masing daerah di wilayah kelurahannya kepada Pemerintah Kota lain yang juga hadir di event tersebut.

"ASN Kota Malang, selain corenya pelayanan (customer), juga harus mampu menjadi seorang promo marketing. Lebih-lebih rekan-rekan Camat dan Lurah harus mengenal potensi wilayahnya serta membangun networking," kata Sutiaji, Walikota Malang (Plt) di Tarakan, Rabu (25/7).

Secara faktual, warga migran Jawa merupakan etnis terbesar ke-3 di Tarakan dan bertepatan panitia pusat serta lokal juga menekankan kerjasama dimaksud. Maka ditekankan untuk mengoptimalkan jalinan kerjasama

Rakernas Apeksi mengusung tema Penguatan Kerjasama antar Daerah Dalam Mengoptimalkan Potensi Daerah. Hadir bersama 97 Walikota lainnya, Walikota Malang (Plt) Sutiaji bersama Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.

"Kerjasama antar daerah itu sebuah keniscayaan. Ini karena memang daerah memiliki karakteristik yang berbeda beda, masyarakatnya juga beragam, begitu pun potensi yang dimilikinya. Karenanya membangun networking menjadi keharusan, apabila ingin mengakselerasi percepatan pembangunan daerah maupun nasional," imbuh Sutiaji.

Konsep sister city, kata Sutiaji yang dulu lazim dilakukan antara dua kota dan antar negara, kini sudah seharusnya bertransformasi menjadi konsep sister city di antara kota-kota di Indonesia. Itu pula yang juga ditekankan Pemerintah Pusat, dengan pergeseran kegiatan studi banding menjadi studi tiru, dalam koridor best practice dan ragam potensi mampu tersebar lebih kuat dan tajam.

Issue penguatan kerjasama antar daerah dikonkritkan dengan program konektifitas antar aparatur wilayah (Camat dan Lurah) serta jejaring produk (unggulan) daerah. Sutiaji menekankan agar mampu menjadi inkubator produk-produk Malang ke Tarakan. Semisal tempe yang ternyata juga diolah warga Malang di Tarakan, tetapi belum maksimal, sementara peminatnya makin banyak.

"Ini terobosan program yang masih bisa dieksplore pasca Rakernas. Hasil networking dan koordinasi sesama aparatur, saya akan tekankan masing masing wilayah mampu membuat mapping produk yang dapat berbagi dengan daerah lain, bersifat mutualisme, saling menguatkan serta membangun kampung kampung Arema di daerah daerah lainnya sebagai inkubator produk produk kota Malang," katanya.

Langkah tersebut juga bagian serta bentuk komitmen Kota Malang dalam membangun dan mengoptimalisasikan budaya daerah untuk menjadi dan memperkaya destinasi kota. Sutiaji juga menyampaikan beberapa point penting yang menjadi fokus utama pembahasan pada pertemuannya dengan Presiden RI, Joko Widodo di Istana Bogor, Senin lalu.
Salah satunya adalah usulan adanya dana kelurahan, karena selama ini hanya desa yang memdapatkan dana hibah untuk digunakan sebagai dana pembangunan.

"Insya Allah di tahun 2019 akan ada dana kelurahan sebesar Rp 1 miliar, namun karena Kelurahan bukan OPD maka pertanggungjawabannya ada di tingkat kecamatan" jelas Sutiaji.

Harapannya, lanjut Sutiaji, masing-masing kelurahan dapat memanfaatkan dana tersebut dengan baik untuk pembangunan di wilayahnya masing-masing.

"Peningkatan kualitas pelayanan publik juga menjadi fokus penekanan kami pada Camat dan Lurah se-Kota Malang. Karena jajaran Camat dan Lurah merupakan perpanjangan tangan pemerintah kota kepada masyarakat," tegasnya.

Rakernas dibuka oleh Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri RI, Soni Sumarsono di Kayan Multifunction Hall Hotel Tarakan Plaza, Tarakan, Rabu (25/7). Soni menegaskan kerjasama antar daerah harus dijalin semakin erat.

"Namun saya tekankan, jangan hanya antar kota karena merasa ikatan kelembagaan, namun juga dikuatkan kerjasama antara kota dengan kabupaten maupun antara kota dengan provinsi," katanya.

Soni juga menegaskan, pelibatan peserta Apeksi hingga jumlahnya puluhan bahkan ratusan orang menguatkan semangat kebangsaan. Karena itu, jumlah peserta jangan hanya dilihat semata cost, sekarang diperlukan forum nasionalisme.

"Pemerintah Pusat, memahami, mensupport pelibatan peserta sebanyak mungkin di acara Rakernas. Melalui acara seperti ini, daerah mendapat multiplier effect di sisi ekonomi, pariwisata dan kepada masyarakat juga dialirkan kekayaan budaya nusantara yang terepresentasikan dari 98 kota yang ada. Jadi kepada Walikota, pada setiap gelaran Rakernas jangan segan kirim peserta sebanyak mungkin," pesan Soni.

Sementara Airin Rachmi Diany, Ketua Dewan Pengurus Apeksi mengatakan kawasan kota relatif memiliki sarana dan infrastruktur lebih bagus. Namun sering dihadapkan pada persoalan urbanisasi, penataan dan pengembangan wilayah perbatasan, tumbuhnya banyak pedagang kaki lima serta pemukiman padat dan persoalan lingkungan seperti banjir, sampah dan limbah industri serta pencemaran udara.

Realitasnya, kesemua itu tidak bisa lagi ditangani oleh kota itu sendiri, dibutuhkan suatu kerjasama dengan daerah lainnya.

"Ini yang menjadi pilihan tema Rakernas Ke-13 Apeksi, membobotkan pada penguatan kerjasama antar daerah," tegas Airin yang juga Walikota Tangerang Selatan itu.

PILIHAN EDITOR

(RWP) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Kota Malang
  2. Pemkot Malang
  3. Apeksi
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA