1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Warga kota Malang produksi 659,88 ton sampah per hari

Sekretaris Kota Malang Wasto mengatakan sekitar 659,88 ton per hari timbunan sampah diproduksi warga Kota Malang.

©2018 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Contributor : Darmadi Sasongko | Senin, 23 Juli 2018 13:23

Merdeka.com, Malang - Kemacetan atau transportasi, banjir dan sampah menjadi persoalan di hampir setiap kota di Indonesia. Keterbatasan lahan yang dihadapkan pada volume sampah yang terus bertambah berpotensi terjadinya krisis pengelolaan sampah.

Sekretaris Kota Malang Wasto mengatakan sekitar 659,88 ton per hari timbunan sampah diproduksi warga Kota Malang. Jumlah itu pun akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya populasi penduduk.

"Terlebih sebagai kota migran, kepadatan dan kerapatan hunian akan semakin tinggi di kota dengan komposisi penduduk yang mencapai lebih 1 juta bila terhitung dengan warga pendatangnya," kata Wasto dalam talkshow Membangun Circular Economi, Pengelolaan Sampah Melalui Bank Sampah di Jakarta Convention Center, Jumat (20/7).

Berdasarkan jenis sampahnya, terinci 230,96 sampah anorganik (35 persen) dan 428,92 sampah organik (65 persen). Bank Sampah Malang (BSM) pun terus mengedukasi warga agar menjadi nasabah, yang otomatis menopang langkah pengolahan sampah melalui strategi 3R (Reduce, Recycle, Reuse).

"Hingga kini jumlah nasabah BSM mencapai 30 ribu nasabah dengan omzet Rp300 juta per bulan," tegasnya.

BSM telah mampu memilah 72 jenis sampah yang bernilai ekonomi dan kapasitas pengolahan 5 ton per hari. Artinya masih 2,1 persen sampah anorganik yang mampu tereduksi melalui program bank sampah.

Ini potensi tersendiri karena ada peluang untuk meningkatkan kapasitas pengolahan sampah anorganik, dan linier dengan strategi pemberdayaan dan peningkatan kualitas ekonomi.

Sejak beroperasional tahun 2011, BSM memberikan layanan nasabah luar kota yakni dari Kabupaten Malang, Kota Batu dan Kota Blitar.

Dengan memperhatikan potensi sampah secara ekonomi, Pemkot Malang telah membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Supit Urang. Kini di sekitar area TPST akan dibangun gudang dan tempat produksi senilai Rp2 Miliar.

Wasto juga mengatakan BSM telah mampu memunculkan inovasi seperti pinjam uang bayar sampah, bayar listrik dengan sampah, bayar sekolah dengan sampah, termasuk menginspirasi klinik asuransi sampah yang dikembangkan Gamal Albinsaid.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK RI) menggelar talkshow Membangun Circular Economi, Pengelolaan Sampah Melalui Bank Sampah. Talkshow menghadirkan best practice bank sampah yakni Kota Malang dan Kota Makassar.

Wasto mewakili Kota Malang, sementara Kota Makasar diwakili langsung oleh Wali Kotanya, Danny Pomanto.

"Kita pilih dua kota ini karena secara faktual bank sampahnya berkembang dan khususnya di Kota Malang, mampu bertransformasi sebagai penopang ekonomi selain misi lingkungan," kata Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3, KLHK RI.

Rosa berharap besar BSM mampu menjadi salah satu bagian solusi sampah yang dapat diterapkan di daerah-daerah lainnya. Kota Malang menjadi top inovasi strategi pengolahan sampah.

"Wajar Kota Malang mendapat penghargaan top inovasi dari Pemerintah karena memang secara faktual benar 'ada tumpukan emas hitam' di sampah," puji Rosa.

PILIHAN EDITOR

(RWP) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Kota Malang
  2. Pemkot Malang
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA