Perayaan Idul Adha merupakan pelatihan kepekaan dan kepedulian sosial kepada sesama manusia, layaknya tauladan yang diwariskan Nabi Ibrahim AS.
Merdeka.com, Malang - Bupati Malang, Rendra Kresna menyampaikan Idul Adha yang dirayakan setiap tahun oleh umat Islam di seluruh dunia memiliki nilai sejarah tinggi. Perayaan Idul Adha merupakan suatu pelatihan kepekaan dan kepedulian sosial kepada sesama manusia, sebagaimana tauladan yang diwariskan Nabi Ibrahim AS.
"Apa yang kita lakukan saat ini, merupakan suatu ajaran melatih kepekaan dan kepedulian sosial kita kepada antar sesama, sebagaimana kita beriman dengan mencontoh tauladan yang diwariskan Nabi Ibrahim AS, yang kala itu mengorbankan puteranya Ismail AS. Namun karena ketaatan dan keikhlasan oleh Allah SWT digantikannya dengan seekor domba," singkat Rendra.
Rendra mengajak seluruh masyarakat kabupaten Malang untuk kembali membangkitkan nilai-nilai yang terkandung dalam perayaan Idul Adha. Yakni, pengorbanan untuk keyakinan dan rasa persaudaraan, mendorong dan meningkatkan hubungan dengan sang pencipta maupun sesama manusia. Tak hanya itu, lanjutnya, perayaan Idul Adha menjadi momen memupuk sifat rela berkorban, meningkatkan dan terus mendorong rasa kebersamaan, persatuan dan kesatuan bangsa.
"Selamat Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriah dan selamat menjalankan ibadah kurban. Mari kita doakan mereka yang tengah menunaikan ibadah haji semoga sampai ke tempat tujuan dan kembali ke tanah air dengan selamat dengan mendapatkan predikat haji mabrur yang dirodhoi Allah SWT," tandasnya.
Hal tersebut disampaikan Rendra usai melaksanakan salat Idul Adha 1438 Hijriah di Masjid Jamik Thoriqul Huda, desa Pandanmulyo, kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Jumat (1/9). Dalam kesempatan itu, Rendra menyerahkan hewan kurban berupa seekor sapi jenis limuosin kepada masyarakat setempat. Sapi dengan berat 750 kilogram itu merupakan satu dari empat sapi kurban yang disiapkan Pemerintah Kabupaten Malang.