Ditemukan tewas dengan penuh luka sayat di kebun tebu, motif pembunuhan Zainuddin diduga terkait asmara.
Merdeka.com, Malang - Satu dari enam orang pelaku pembunuhan sadis terhadap Zainuddin (21) berjenis kelamin perempuan. Motif pembunuhan diduga karena hubungan asmara antara korban dengan salah satu pelaku.
"Motif sudah terungkap, ada masalah cinta juga. Ada sedikit masalah percintaan," kata AKBP Hoirudin Hasibuan, Kapolres Malang Kota di Mapolres Malang Kota, Kamis (31/8).
Salah satu pelaku, AS (22) sudah berhasil ditangkap sementara pelaku lain sedang dalam pengejaran. Salah satu pelaku, berjenis kelamin perempuan diduga memiliki hubungan asmara dengan korban.
"Perempuannya itu masih dicari. Belum (ditangkap), saya tidak tahu janda atau tidak. Baru tahu namanya saja," katanya.
Sebelumnya ditemukan sesosok mayat dengan luka sayatan menganga di leher. Selain itu, tangan dan kaki jasad korban juga penuh luka-luka seperti bekas menangkis serangan benda tajam.
Jasad yang belakangan diketahui bernama Zainuddin (22) itu dalam kondisi tidak mengenakan celana, namun kaos beserta jaket masih lengkap menempel di tubuhnya.
"Awalnya dari handphone, pinjam handphone tidak dipulangkan, sementara dibutuhkan pemiliknya. Akhirnya itu peristiwa terjadi," pungkas Hoirudin menolak berspekulasi.
Sementara itu, Ruliyawati, majikan korban mengungkapkan, sehari sebelum kejadian, Zainuddin mengaku membelikan handphone untuk adiknya. Ruliyawati memberikan uang sebesar Rp 1 juta yang sebenarnya untuk biaya pulang ke Madura.
Zainuddin keluar bersama teman perempuannya dengan menggunakan sepeda motor milik rekan sekerjanya. Belakangan sepeda motor itu ditemukan di sekitar kawasan Muharto.
Sepeda motor itu berada di persimpangan jalan, sementara kuncinya dititipkan seorang pengatur jalan (polisi cepek). Sepeda motor itu pun langsung dibawa pulang oleh teman korban.
Korban disebut sempat menggadaikan handphonenya saat kehabisan bensin bersama rekan perempuannya tersebut. Namun saat diambil ke toko, ternyata sudah diambil oleh perempuan tersebut.