"Menjadi diri sendiri adalah tindakan subversi di negeri ini." - Wiji Thukul, Aku Ingin Jadi Peluru (hal. 175)
Merdeka.com, Malang - Dikenal sebagai seorang sastrawan dan aktivis, sosok Wiji Thukul jadi sorotan di masa orde baru. Di usianya yang ke-34, sejak 1998 hingga kini tak pernah lagi diketahui kabar beritanya. Sudah meninggal atau masih hidup, tak ada yang bisa memberikan kepastian. Meski demikian, namanya terus dikenang lewat karya-karya tulisnya yang banyak menginspirasi dan membakar semangat.
Sebagai pengingat akan sosok yang kasus hilangnya dijanjikan bakal tetap diusut ini, Yosep Anggi Noen mengarahkan sebuah film yang terinspirasi dari puisi -puisi dan kisah hidup Wiji Thukul. Menggaet Gunawan Maryanto sebagai pemeran utama, juga Marissa Anita dan Melanie Subono, film Istirahatlah Kata-Kata rilis di bioskop Indonesia mulai 19 Januari 2017 lalu.
Hanya ditayangkan di beberapa kota terpilih di Indonesia, Malang tidak termasuk dalam daftar tersebut. Namun antusias warga kota ini tampaknya mampu bikin si empunya film dan bahkan Cinema XXI angkat tangan dan 'menyerah kalah'. Bagaimana tidak, dalam sayembara penambahan kota yang digelar akun media sosial resmi Istirahatlah Kata-Kata, ratusan orang di Malang ikut andil.
Alhasil, sayembara dengan hashtag #ThukulDiBioskop itu pun dimenangkan oleh Kota Malang, dan Melati Noer Fajri jadi sosok yang dipilih untuk sebagai narahubung resmi. Setelah diskusi panjang, ditentukanlah hari penayangan Kamis, 2 Februari 2017 di Mandala Cinema XXI. Pembelian tiket kemudian dibuka pada Minggu (29/1) mulai jam 14.00, yang langsung diserbu ratusan orang.
Luar biasanya, dalam waktu 8 jam, 500 tiket film ini terjual habis. Tim yang mengorganisir persiapan acara nonton bareng ini pun menambah kuota lagi, hingga akhirnya mencapai angka 784 seat. Tak tanggung-tanggung, warga Kota Malang bakal menginvasi Mandala Cinema XXI dengan menutup lima studio untuk umum. Satu studio dibuka jam 17.00 dan empat sisanya serentak di jam 19.00.
"Mungkin satu studio saja sudah bagus," ungkap Melati soal ekspektasinya sebelum akhirnya ditunjuk sebagai koordinator pemutaran film ini. Dia sendiri tak menyangka kalau ternyata lebih dari 500 orang bakal antusias ikut nonton bareng. Dengan bantuan beberapa teman, gadis yang memang juga serius bergelut dalam dunia sinema di Malang ini mempersiapkan segalanya.
Di hari yang sama, akan ada pula talk show bersama Gunawan Maryanto dengan moderator Mahesa Desaga, yang digelar setelah pemutaran film. Kerabat media bisa ikut hadir di Studio 1 Mandala Cinema XXI pada jam 21.00. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Arfan (081333861987).