Tari massal Bapang Malangan yang digelar di Pantai Nganteb sukses mencetak sejarah di Museum Rekor Indonesia (MURI).
Merdeka.com, Malang - Tari massal Bapang Malangan yang digelar di Pantai Nganteb sukses mencetak sejarah di Museum Rekor Indonesia (MURI). Sebanyak lima ribu penari secara serentak menarikan tarian khas Malangan ini selama sekitar 15 menit pada Minggu (3/12). Piagam rekor ini pun seolah menjadi kado istimewa di Hari Jadi Ke-1257 Kabupaten Malang.
Perwakilan MURI, Triyono menuturkan, pagelaran tari massal Bapang Malangan ini tak hanya sukses mencetak rekor MURI, melainkan rekor dunia. Berdasar catatan MURI, kata Triyono, baru kali ini Tari Bapang Malangan dibawakan oleh 5000 penari secara serentak.
"Dari hasil verifikasi yang kami lakukan, jumlah lima ribu penari Bapang Malangan ini bukan sekedar rekor Indonesia, tetapi sudah mencatatkan rekor dunia," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Malang, Rendra Kresna mengaku, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menghadirkan lima ribu penari Bapang Malangan tidak semata untuk mengejar rekor MURI. Pasalnya, tari massal ini digelar sebagai langkah dan upaya untuk melestarikan budaya Malang. Selain itu, sebagai upaya memperkenalkan budaya Tari Bapang Malangan kepada anak-anak sejak dini.
"Kegiatan ini sebagai upaya menunjukkan dan melestarikan tari Bapang Malangan ini. Kabupaten Malang memiliki kekayaan budaya. Tarian Bapang Malangan ini masih asli, konsisten, dan bernilai budaya tinggi. Karenanya, kami memperkenalkan tarian ini dalam konsep tari massal yang diikuti lima ribu orang penari. Kami sekaligus memperkenalkan kepada nasional dan internasional," papar Rendra.
Lebih lanjut Rendra menuturkan, tidak mudah mengukir, memahat, dan mewarna topeng dengan karakter tertentu. Kendati demikian, hal ini justru menjadi ciri khas yang melekat pada topeng Bapang Malangan. Topeng Bapang sendiri merupakan seni panji yang tumbuh dan berkembang dari Jawa Timur, serta telah dikenal secara internasional.
"Terima kasih kepada para murid, wali murid dan guru, serta pihak sekolah yang sudah mendukung kegiatan yang kemudian bersama-sama mampu memecahkan rekor dunia. Ini sebuah kebanggaan kita semua," tutupnya.