Sebagai cara untuk menghindari bau kambing yang menyengat di rumah ini, biasanya Febri menempuh berbagai cara yang akan dilakukannya hingga bau tersebut hilang.
"Biasanya pagi-pagi sudah pergi dari rumah dan baru pulang malam. Besoknya juga berangkat pagi-pagi sekali dan begitu terus sampai seminggu," jelasnya.
Berbeda dari Febrianti yang membenci baik bau kambing hidup maupun yang sudah dalam potongan daging, Tantri Setyorini (30) mengaku hanya benci baunya ketika hidup namun menikmati dagingnya. Walau begitu, dia tetap menganggap ada berbagai hal yang membuatnya kurang nyaman ketika Idul Adha tiba.
"Biasanya bau bapak saya yang jadi panitia kurban itu bakal bikin bau rumah jadi penuh bau kambing. Selain itu daging yang disimpan di kulkas juga bikin makanan lain seperti tahu dan kubis jadi beraroma kambing gitu," jelasnya.
Walau begitu, Tantri mengaku bakal sangat menikmati daging kambing yang sudah dimasak. Hanya saja dia mengaku hanya menyukai daging kambing yang tidak berbau prengus saja. Untuk menghindari menguarnya bau kambing di rumah itu, Tantri mengaku memiliki cara tersendiri.
"Biasanya di kulkas saya beri pengharum. Kalau rumah, saya semprot rumah dengan pewangi banyak-banyak, kan nggak mungkin kalau bapak saya yang disemprot pakai pewangi," tandasnya.